Rilis Fitur Baru, Pengguna Android Kini Bisa Kenali Aplikasi Resmi Pemerintah di Play Store

Sedang Trending 7 bulan yang lalu

Liputan6.com, Jakarta - Google telah memberikan fitur baru untuk toko aplikasinya, Play Store. Lewat fitur ini, Google bakal memudahkan pengguna untuk mengidentifikasi sumber aplikasi nan diunduh.

Update ini bakal memberikan lencana unik untuk aplikasi nan dibuat alias dikembangkan oleh pemerintah. Hal ini bermaksud membantu pengguna Android mencari aplikasi nan berasal dari pemerintah dengan lebih cepat.

Mengutip dari Android Authority, Sabtu (4/5/2024), Google menyatakan saat peluncuran, pengguna bakal dapat memandang lencana di lebih dari 3.000 aplikasi pemerintah dari 12 negara berbeda. Negara-negara tersebut antara lain:

  • Amerika Serikat
  • Australia
  • Brazil
  • India
  • Indonesia
  • Inggris
  • Jepang
  • Jerman
  • Kanada
  • Korea Selatan
  • Meksiko
  • Prancis

Aplikasi buatan pemerintah ditandai dengan lencana berbentuk gedung dengan tulisan "Government/Pemerintah" di bawahnya. Lencana tersebut terletak di samping kanan rating aplikasi.

Pengguna juga dapat mengeklik lencana tersebut. Kemudian, Play Store bakal memunculkan pesan nan berisi “Official government — Play verified this app is affiliated with a government entity.” nan berfaedah aplikasi tersebut buatan pemerintah dan diverifikasi oleh Google Play.

Google awalnya mengumumkan fitur ini pada November 2023. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya perusahaan membantu aplikasi berbobot tertinggi agar lebih banyak diunduh oleh pengguna.

Fitur ini sebelumnya telah diuji dengan sebagian mini pengguna beberapa waktu lalu. Dan kini, seluruh pengguna Google Play Store bakal mendapatkan fitur tersebut mulai sekarang. 

Mengutip laporan Sensor Tower, WA meraih nomor unduhan tertinggi di App Store dan Google Play. Angka unduhan per November 2019 diraih sekitar 87 juta. Angka itu merepresentasikan sekitar 25 persen peningkatan dibandingkan dengan periode nan sa...

* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Google Play Store Kini Bisa Download Dua Aplikasi Sekaligus

Di sisi lain, baru-baru ini, Google memberikan update terbaru untuk toko aplikasi Play Store. Pembaruan tersebut mengizinkan pengguna mengunduh dua aplikasi sekaligus dalam waktu bersamaan.

Meski bukanlah pembaruan besar-besaran, perihal ini disambut baik oleh pengguna. Sebab, sebelumnya Google Play Store hanya mengizinkan pengguna untuk mengunduh aplikasi Android satu per satu. Hal tersebut dirasa menyulitkan dan menyantap waktu lama.

Mengutip laporan dari Android Authority, Senin (30/4/2024), fitur ini bakal datang secara berjenjang di seluruh perangkat Android nan mempunyai Google Mobile Services (GMS).

Dengan catatan, perangkat tersebut menjalankan sistem Android dan Google Play Store versi terbaru.

Berdasarkan sejumlah uji coba, fitur ini dapat melangkah di sejumlah model smartphone, seperti Pixel dan Samsung. Karenanya, fitur ini besar kemungkinan juga mendukung lebih banyak model HP Android. 

Kendati demikian, Google tidak menghadirkan opsi tambahan, seperti mengizinkan opsi mengunduh beberapa aplikasi sekaligus. Menurut laporan tersebut, Google tidak mendukung opsi download update bersamaan untuk aplikasi nan sudah ada. 

Google Tambahkan Metode Keamanan Biometrik untuk Konfirmasi Pembelian di Google Play

Untuk memberikan keamanan ekstra, Google bakal menerapkan metode keamanan biometrik untuk mengonfirmasi transaksi nan terjadi.

Hal ini cukup membantu bagi pengguna nan kerap melakukan pembelian aplikasi alias game di Google Play.

Apalagi sebelumnya sering ada buletin orang tua kudu bayar tagihan kartu angsuran nan membengkak lantaran anak berbelanja diamond game di toko aplikasi dengan begitu mudahnya.

Mengutip email nan dikirimkan Google ke pengguna serta laporan Gizchina, Senin (15/4/2024), aktivasi memode keamanan biometrik ini bertindak pada smartphone nan mempunyai fitur keamanan biometrik.

Praktiknya, ketika pengguna mengaktivasi keamanan biometrik, artinya pengguna bakal ditanyai untuk verifikasi transkasi, menggunakan fitur biometrik nan dipilih kapan pun mereka malakukan pembelian via Google Play.

"Untuk membikin akun Anda tetap aman, aktifkan verifikasi biometrik untuk setiap pembelian," kata Google Play melalui email ke pengguna mereka.

Lebih lanjut Google Play juga menyarankan pengguna untuk menghindari berbagi akun dengan orang lain.

Android bakal Hadirkan Fitur Karantina Aplikasi Berbahaya

Di sisi lain, Google bakal menghadirkan fitur terbaru di Android nan dapat mengkarantina aplikasi nan terindikasi berbahaya.

Laporan dari Android Authority, sebagaimana dikutip dari ZDNET, Senin (22/4/2024), fitur karantina aplikasi pertama kali ditemukan di jenis Android 14 QPR2 Beta 1 pada November 2023.

Hal ini menunjukkan jika Google mulai menguji fitur tersebut di Android 14 beta, dan kemudian perusahaan berencana untuk meluncurkannya di Android 15 alias jenis nan lebih tinggi. Hanya dari laporan terkini, Google telah menarik pengembangan fitur Quarantined Apps tersebut.

Oleh lantaran itu, menurut laporan tersebut, Google kemungkinan besar tidak bakal menghadirkan fitur tersebut Android 15. Ada kemungkinan fitur ini baru diluncurkan di Android 16 alias lebih baru. 

Untuk diketahui, mengkarantina suatu aplikasi Android merupakan langkah Digital Wellbeing Google untuk mencegah pengguna menggunakan aplikasi nan dianggap rawan dan berpotensi menyebarkan malware.

Nantinya, aplikasi nan dikarantina bakal tetap terlihat di laman beranda termasuk di menu Pengaturan pada perangkat Android. Namun, aspek alias fitur tertentu di aplikasi tersebut bakal dinonaktifkan.

* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi (kanan) sesaat sebelum berbincang berbareng mantan Perdana Menteri Inggris nan juga Pendiri dari Organisasi Nirlaba Tony Blair Insitute, Tony Blair (kiri) di instansi Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), Jakarta, Jumat (19/4/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Sumber liputan6.com teknologi
liputan6.com teknologi
↑