Jakarta, CNN Indonesia --
BPJS Ketenagakerjaan memperingati Hari Migran Internasional 2024 melalui aktivitas "Dekati Kami" nan diadakan di salah satu kota Pekerja Migran Indonesia (PMI), Cirebon, Jawa Barat guna meningkatkan literasi para calon PMI (CPMI).
Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, Pramudya Iriawan Buntoro mengatakan, kesadaran bakal agunan sosial dinilai tetap perlu ditanamkan kepada para calon pahlawan devisa negara tersebut.
"Kegiatan ini diselenggarakan untuk membangun kesadaran bakal faedah perlindungan agunan sosial ketenagakerjaan kepada para Pekerja Migran Indonesia baik bagi CPMI, PMI di luar negeri dan PMI Purna tentang kewenangan pelindungannya dari akibat ketenagakerjaan nan tertuang dalam Permenaker No 4 Tahun 2023 tentang Jaminan Sosial Pekerja Migran Indonesia," kata Pramudya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, aktivitas "Dekati Kami" juga menjadi upaya BPJS Ketenagakerjaan meningkatkan sinergi dengan pemangku kepentingan di setiap daerah, khususnya di tingkat desa, dalam memastikan penempatan dan perlindungan pekerja migran secara kondusif dan nyaman, sehingga mendorong pertumbuhan perekonomian daerah.
Terlebih melalui Permenaker No 4 Tahun 2023, diberikan penambahan faedah bagi pekerja migran Indonesia, dari 14 meningkat menjadi 21 manfaat, nan terdiri dari 7 faedah baru serta 9 faedah nan nilainya bertambah.
Pramudya mengingatkan kepada seluruh CPMI agar menggunakan jalur resmi alias prosedural agar mendapatkan kepastian perlindungan agunan sosial ketenagakerjaan. Menurut info hingga akhir November, terdapat 614 ribu PMI nan sudah dilindungi BPJS Ketenagakerjaan. Adapun Cirebon sebagai kota/kabupaten wilayah asal PMI terbanyak ketiga se-Indonesia mencatatkan 11 ribu peserta BPJS Ketenagakerjaan.
"Bahwa bekerja di luar negeri tak hanya membutuh keahlian semata, namun juga wajib membekali diri dengan perlindungan. Hal ini krusial agar saat terjadi risiko, mereka dan keluarganya tak jatuh ke lembah kemiskinan," kata Pramudya.
Demi perlindungan nan lebih baik kepada PMI, BPJS Ketenagakerjaan menjalin kerja sama terbaru dengan Kementerian Pelindungan PMI dengan membuka 5 titik Unit Layanan Lounge BP2MI di beberapa airport internasional, ialah Soekarno-Hatta Jakarta, Kualanamu Medan, Ngurah Rai Bali, Lombok Praya NTB, dan Yogyakarta.
Pramudya menegaskan, prioritas BPJS Ketenagakerjaan adalah memberikan perlindungan optimal kepada para PMI nan berkuasa berhak kerja bebas resah nan berujung pada kesejahteraan diri pekerja dan keluarga.
"Kami juga telah bersinergi dengan Kementerian Pelindungan PMI dalam pendaftaran pelindungan agunan sosial PMI melalui integrasi SISKOP2MI, dan pendaftaran di luar negeri melalui portal peduli WNI, Kementerian Luar Negeri," ujar Pramudya.
Sejalan, Pj Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Iing Daiman juga menyampaikan agar pekerja migran tak abai terhadap kesehatan dan keselamatan saat bekerja di negara penempatan.
Pada kesempatan itu, Iing menyampaikan terima kasih atas inisiatif BPJS Ketenagakerjaan menggelar aktivitas "Dekati Kami".
"Jaga terus semangat bekerja, tetapi jangan abai dengan keselamatan saat bekerja, BPJS Ketenagakerjaan datang memproteksi pekerja dan keluarganya," katanya.
Hingga saat ini, BPJS Ketenagakerjaan telah membangun kanal digital untuk pendaftaran PMI melalui laman pmi.bpjsketenagakerjaan.go.id serta klaim elektronik unik PMI nan dapat diakses lewat eklaimpmi.bpjsketenagakerjaan.go.id dan aplikasi Jamsostek Mobile (JMO).
Di samping itu, BPJS Ketenagakerjaan mempunyai 322 instansi bagian nan tersebar di seluruh Indonesia, serta 239 Unit Layanan di kabupaten/kota dengan 4 Unit Layanan berada di Taiwan, Hong Kong, Korea Selatan, dan Brunei Darussalam.
(rea/rir)
[Gambas:Video CNN]