Liputan6.com, Jakarta - Beberapa hari terakhir, ramai info akun TikTok milik selebritas hingga akun media diambil alih oleh pihak tidak bertanggung jawab.
Bahkan, TikTok juga mengakui adanya masalah keamanan nan memungkinkan penyerang mengambil kendali atas akun-akun penggunanya.
Kaspersky melalui keterangan menyebut argumen kenapa perihal ini dapat terjadi. Berdasarkan keterangan nan diterima Tekno Liputan6.com, Jumat (7/6/2024), masalah ini berasal dari pemanfaatan zero-click nan dipakai oleh golongan berbahaya.
Kelompok rawan ini mengambil alih akun-akun terkenal dan mungkin akun-akun kecil, melalui kegunaan DM di platform TikTok.
Tercatat, hingga sekarang akun nan menjadi sasaran termasuk akun milik CNN, Paris Hilton, dan Sony
Zero-click sendiri merupakan serangan nan terjadi tanpa pengguna mengklik tautan rawan apa pun. Para korban hanya membuka pesan langsung di TikTok dan malware dapat terpicu.
Juru bicara TikTok mencatat, mereka menganggap serius kerentanan ini dan sudah berupaya menghentikan serangan tersebut.
“Kami telah mengambil tindakan untuk menghentikan serangan ini dan mencegahnya terjadi lagi di masa depan. Kami bekerja secara langsung dengan pemilik akun nan terkena akibat untuk memulihkan akses, jika diperlukan,” kata pihak TikTok.
Mengingat bahwa eksploitasi zero-click sangat susah untuk dihentikan dan diuraikan, sebagai pengguna TikTok dan jejaring sosial lainnya, apa nan bisa kita lakukan?
Larangan penggunaan TikTok untuk kalangan staf pemerintahan meluas ke beragam negara. Selain pemerintah Amerika Serikat (AS), saat ini terhitung ada 10 negara nan melarang penggunaan aplikasi video pendek besutan Bytedance tersebut, termasuk Uni Er...
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.