Profil Marimutu Sinivasan, Buron BLBI yang Ditangkap Saat Mau Kabur

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

CNN Indonesia

Senin, 09 Sep 2024 14:36 WIB

Buron BLBI Marimutu Sinivasan ditangkap petugas imigrasi saat hendak kabur ke Malaysia merupakan pemilik Grup Texmaco. Buron BLBI Marimutu Sinivasan ditangkap petugas imigrasi saat hendak kabur ke Malaysia merupakan pemilik Grup Texmaco. (Foto: Dok. Istimewa)

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemilik Grup Texmaco Marimutu Sinivasan berhasil ditangkap oleh Petugas Kantor Imigrasi Kelas II Entikong saat hendak kabur ke Malaysia melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kalimantan Barat, pada Minggu (8/9) petang.

Marimutu nan merupakan salah satu obligor Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) nan berkilah pergi ke negara tetangga tersebut untuk berobat. Padahal dia masuk dalam daftar cegah lantaran mempunyai utang besar ke negara.

"Lebih tepatnya mencegah beliau keluar via PLBN Entikong Kalbar. Paspor kita tahan," ujar Direktur Jenderal Imigrasi Silmy Karim saat dikonfirmasi melalui pesan tertulis, Senin (9/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melalui perusahaanya, Marimutu mempunyai tunggakan utang BLBI sebesar Rp8,09 triliun kepada negara lantaran mendapatkan support saat krisis moneter 1998 silam.

Dikutip dari beragam sumber, Marimutu bukanlah orang baru dalam bumi bisnis. Ia adalah pemilik Grup Textile Manufacturing Company (Texmaco) nan mengikuti jejak ayahnya sebagai pebisnis kain.

Pria kelahiran Medan pada 17 Januari 1937 tersebut pernah menempuh pendidikan di Universitas Islam Sumatera Utara dan sudah terjun ke bumi tekstil sejak muda.

Ia mendirikan Texmaco pada 1970, di mana perusahaan itu sebelumnya berjulukan Djaya Perkasa.

Sebelumnya, Marimutu Sinivasan sempat membantah jika perusahaannya mempunyai utang mengenai BLBI. Menurutnya, perusahaan memang punya utang kepada negara, namun bukan dalam perkara BLBI.

Namun, pernyataan tersebut dibantah oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Ani, sapaan akrabnya, memastikan perusahaan itu mempunyai utang kepada negara mengenai BLBI lantaran Texmaco meminjam biaya kepada sejumlah bank sejak sebelum krisis moneter 1998. Pinjaman biaya dilakukan ke bank BUMN seperti BRI, BNI, dan Bank Mandiri, serta bank swasta. Jumlahnya mencapai Rp8,06 triliun.

"Yang kemudian bank-bank tersebut di-bailout oleh pemerintah saat terjadi krisis dan penutupan bank," ucap Ani saat konvensi pers virtual, Kamis (24/12).

[Gambas:Video CNN]

(ldy/pta)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com