PON 2024 Disorot, Cabor Atletik Justru Pecahkan Banyak Rekor

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

Liputan6.com, Jakarta- Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional alias PON 2024 banyak disorot lantaran kekecauan nan terjadi di arena dan luar arena. Namun untuk urusan prestasi, banyak juga nan sukses menorehkan tinta emas pada arena nan berjalan di Aceh dan Sumatera Utara itu.

Meski ada masalah soal fasilitas, nan viral di media sosial, namun banyak rekor nan telah tercipta di bagian olahraga (Cabor) atletik. Hal ini disampaikan Ketua Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) DKI Jakarta Mustara Musa.

“Di tengah-tengah pemberitaan nan lumayan hebat. Bisa dilaksanakan tepat waktu dan bisa ditutup secara resmi. Dan sisi baik buruknya, ada sembilan rekornas di bagian atletik dan 18 rekor PON,” ujar Mustara, Selasa (1/10/2024).

Hasil ini menggembirakan bagi Mustara. Dia menyebut cabor atletik sedang berkembang di Indonesia.

“Pembinaan olahraga di Indonesia khususnya bagian atletik, mother of sport, bagian nan menjadi utama dalam Olimpiade modern sedang bertumbuh di Indonesia. Terbukti dengan pemecahan rekor,” ujarnya.

Mustara mengatakan di tengah banyaknya masalah, penyelenggaraan PON tetap melangkah dengan baik. Semua pihak bersama-sama memperbaiki kekurangan penyelenggaraan PON 2024.

“Artinya, andaikan ada nan kurang mari kita sama-sama memperbaikinya. Kita kudu berterima kasih lantaran ini tanggung jawab berbareng dan kebangaan bagi masyarakat Indonesia. Apapun ceritanya, saya terima kasih kepada pemerintah,” ucapnya.

Fasilitas Atletik di PON 2024 Baik

Musara merasa puas dengan akomodasi di cabor atletik. Venue nan baik menghasilkan rekor baru dalam cabor atletik.

“Kami dengan beberapa provinsi ditempatkan di Hotel Wing, hanya 200 meter dari venue. Lintasan atletik, lintasan atletik nan terbaik nan ini merupakan parameter pemecahan rekor lantaran lintasannya bagus dan baru. Di sisi lain, ada kesiapan kepanitiaan perlu diperbaiki, peningkatan SDM teknis di lapangan juga perlu diperbaiki,” ujarnya.

Dia setuju jika pemerintah pusat mengambil peran lebih untuk pergelaran PON 2024 di NTB/NTT. Namun, pemerintah pusat kudu memikirkan PON sebagai salah

“Pemerintah pusat takeover mengambil alih semua proses penyelenggaraan bisa menjadi lebih baik. Namun, kita juga perlu memikirkan bahwa teman-teman daerah, ada bagian olahraga nan kesiapan teknisnya tetap kurang. Ini nan menjadi kesusahan bagi teman-teman di daerah,” ucapnya.

“Akan tetapi, saya memandang penyelenggaraan PON adalah corak pemerataan fasilitas/venue olahraga secara standar. Misalnya, Jakarta udah punya semua fasilitas, tetapi nan kudu dipikirkan juga, gimana teman-teman wilayah juga kudu mendapatkan kesempatan nan sama untuk d

Sinergi dengan Pemerintah Pusat

Perlu ada sinergi dan komunikasi antara pemerintah wilayah dengan pemerintah pusat. Pemerintah wilayah kudu jujur apa nan kurang dan perlu support dari pemerintah pusat.

“Ada contoh bagus nih, PASI NTB kontak saya, menyampaikan, ‘Pak Mus tolong dibantu dong lantaran kita bakal menjadi tuan rumah PON. Kira-kira apa nan kudu dilakukan?’ Agar bisa persiapan dari awal sehingga mereka mengundang saya,” katanya.

“Hal utama menurut saya adalah komitmen pengurus cabor di wilayah dulu. Maka pengurus cabor di pusat bakal mengimbangi. Berapa persen kekuatan SDM di daerah? nan di pusat siap bakal bantu,” ucapnya.

Dia pun memberikan saran agar NTB dan NTT membangun akomodasi PON sejak saat ini. Jangan membangun akomodasi alias venue beberapa bulan sebelum pelaksanaan.

“Sisi lain, penyiapan venue, di Aceh dan Sumut kemarin ketika dibangun di tahun-tahun terakhir jadinya kelabakan, andaikan dibangun awal maka bagus. NTB dan NTT kudu mulai melaksanakan kejuaraan-kejuaraan nasional disana sebagai corak pra event, sebagai latihan penyelenggaraan,” ujarnya.

Sumber liputan6.com olaraga
liputan6.com olaraga