Piala Suhandinata 2024: Indonesia Juara, Isyana/Rinjani Dapat Acungan Jempol

Liputan6.com, Jakarta - Isyana Syahira Meida/Rinjani Kwinara Nastine mendapat acungan jempol dari kepala pembimbing dobel putri Indonesia Pratama Enroe Suyanto. Ini tak lepas dari penampilan memukau anak asuhnya itu nan begitu menyala saat menghadapi China di final Piala Suhandinata 2024.

Isyana/Rinjani total menyumbang 26 poin dari dua kali berlaga. Sumbangan poin tersebut nan akhirnya mengantarkan Merah-Putih Muda sukses membawa pulang supremasi tertinggi kejuaraan bulu tangkis tingkat junior internasional ke Tanah Air.

"Puji Tuhan, Isyana/Rinjani bisa menampilkan sesuatu nan luar biasa hari ini. Saya bangga," ucap Enroe usai pertandingan Indonesia melawan China di Nanchang International Sports Center Gymnasium, Sabtu (5/10).

"Ini betul-betul di luar dugaan. Saya memang berambisi mereka bisa lebih all out di pertandingan ini tapi tidak menyangka mereka tampil lebih baik dari nan saya harapkan. Apresiasi saya untuk mereka," lanjutnya.

Enroe menjelaskan bahwa dirinya hanya mengingatkan untuk bermain rileks dan tanpa beban. "Saya hanya mengingatkan mereka jika dengan game nan pendek ini, nan terpenting adalah mental dan mindset," jelas Enroe.

"Lawan mereka adalah juara Asia nan didukung seluruh arena sebagai tuan rumah jadi kudu bisa tenang dan enjoy. Itu saja," tambahnya.

Lebih lanjut Enroe berharap, tren positif Isyana/Rinjani bisa terus terjaga hingga ke nomor perorangan. "Pengalaman di sini tentunya menjadi bekal ke perorangan. Saya berambisi mereka bisa menjaga tren positif ini," pungkas Enroe.

Tim bulutangkis junior Indonesia meraih posisi kedua pada kejuaraan bulu tangkis junior bumi memperebutkan Suhandinata Cup. Indonesia dikalahkan Tiongkok pada babak final, setelah unggul dari Perancis dan Taiwan. Selengkapnya dilaporkan Virginia Gunawa...

Lagu Indonesia Raya bergema di Nanchang International Sports Center Gymnasium, Sabtu (5/10), usai Indonesia mengalahkan China dalam final Piala Suhandinata 2024. Tim Merah-Putih Muda menang atas tuan rumah nan sekaligus unggulan pertama, China, dengan skor 110-103.

Gelar tersebut terasa spesial lantaran diraih melalui perjuangan nan tidak mudah, ialah mengalahkan China di kandangnya. Kemenangan ini juga menjadi jawaban sepadan final tahun lalu.

Saat itu, Indonesia ditundukkan China dengan skor 1-3 di Spokane, Amerika Serikat.

WS1: Mutiara Ayu Puspitasari vs Xu Wen Jing 7-11

WD1: Isyana Syahira Meida/Rinjani Kwinara Nastine vs Chen Fan Shu Tian/Liu Jia Yue 22-15

XD1: Darren Aurelius/Bernadine Anindya Wardana vs Lin Xiang Yi/Liu Yuan Yuan 33-31

MS1: Moh Zaki Ubaidillah vs Hu Zhe An 44-40

MD1: Anselmus Breagit Fredy Prasetya/Pulung Ramadhan vs Hu Ke Yuan/Lin Xiang Yi 55-48

WS2: Mutiara Ayu Puspitasari vs Xu Wen Jing 66-55

WD1: Isyana Syahira Meida/Rinjani Kwinara Nastine vs Chen Fan Shu Tian/Liu Jia Yue 77-62

XD1: Darren Aurelius/Bernadine Anindya Wardana vs Lin Xiang Yi/Liu Yuan Yuan 88-77

MS1: Moh Zaki Ubaidillah vs Hu Zhe An 99-87

MD1: Anselmus Breagit Fredy Prasetya/Pulung Ramadhan vs Hu Ke Yuan/Lin Xiang Yi 101-103