Perusahaan Uni Emirat Arab Investasi Energi Terbarukan di IKN

Sedang Trending 2 bulan yang lalu

CNN Indonesia

Rabu, 22 Mei 2024 08:29 WIB

Abu Dhabi Future Energy PJSC alias Masdar berencana melakukan studi kepantasan untuk mengembangkan proyek daya terbarukan sebesar 200 megawatt (MW) di IKN. Abu Dhabi Future Energy PJSC alias Masdar berencana melakukan studi kepantasan untuk mengembangkan proyek daya terbarukan sebesar 200 megawatt (MW) di IKN. (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra).

Jakarta, CNN Indonesia --

Perusahaan daya bersih Uni Emirat Arab, Abu Dhabi Future Energy PJSC alias Masdar berencana melakukan studi kepantasan (feasibility study) untuk mengembangkan proyek daya terbarukan sebesar 200 megawatt (MW) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengatakan studi kepantasan itu merupakan bagian komitmen investasi perusahaan untuk membangun daya terbarukan sebesar 2 gigawat (GW) di IKN, Kalimantan Timur.

"Dengan memprioritaskan daya terbarukan seperti tenaga surya dan angin, maka perihal ini bakal menempatkan Nusantara sebagai model kota ramah lingkungan nan memanfaatkan daya bersih," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (22/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Chief Executive Officer Masdar Mohamed Jameel Al Ramahi mengatakan Uni Emirat Arab berkomitmen kuat untuk memajukan sektor daya Indonesia dengan konsentrasi pada daya terbarukan.

"Upaya berbareng kami bakal mendorong investasi di bagian hidrogen hijau, tenaga surya, dan angin untuk memposisikan Indonesia sebagai pemimpin area dalam transisi daya global," katanya.

Pengumuman studi kepantasan itu ditandai dengan pemberian Letter to Proceed (LtP) studi kepantasan oleh Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono kepada Direktur Pengembangan & Investasi Masdar Abdulla Zayed.

Agung mengatakan LtP merupakan kemajuan dalam salah satu tahapan investasi nan selanjutnya bakal dimulai studi kepantasan oleh Masdar.

Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan Uni Emirat Arab berkeinginan membangun solar panel alias panel surya di IKN. Hal dia sampaikan usai pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair di Istana Kepresidenan Jakarta, April lalu.

Bahlil menyebut konsep p kerja sama investasi direncanakan antar perusahaan adalah business to business (B to B) nan difasilitasi oleh Tony Blair Institute.

Panel surya ini kemungkinan bakal bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Bahlil menyebut, salah satu BUMN nan bakal dilibatkan adalah PLN.

"Ini B to B, dia bakal masuk dari UAE, detailnya kelak disampaikan, tapi difasilitasi oleh Tony Blair Institute. Nilai kita belum bicara, kapasitasnya kurang lebih 1,2 giga watt," kata dia.

[Gambas:Video CNN]

(fby/agt)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com