Pertamina Gandeng Toyota untuk Uji Coba Bioethanol 100% di GIIAS 2024

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

Pertamina | CNN Indonesia

Jumat, 26 Jul 2024 12:56 WIB

Bioethenaol 100 persen (E100) nan berbahan baku batang tanaman Sorgum itu diolah di akomodasi Laboratorium Technology Innovation milik Pertamina. Untuk test drive di GIIAS 2024, Pertamina memproduksi 150 liter Bioethanol sebagai bahan bakar pengganti pada kendaraan Flexy Fuel Vehicle (FFV) Toyota. (Foto: Pertamina)

Jakarta, CNN Indonesia --

Pertamina unjuk gigi dengan menggandeng Toyota melakukan pengisian perdana dan test drive penggunaan Bioethenaol 100 persen (E100) nan berbahan baku batang tanaman Sorgum pada arena GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024.

Senior Vice President Technology Innovation PT Pertamina (Persero), Oki Muraza mengatakan, untuk test drive di GIIAS 2024, Pertamina memproduksi 150 liter Bioethanol sebagai bahan bakar pengganti pada kendaraan Flexy Fuel Vehicle (FFV) Toyota. Bahan bakar nabati itu diolah menggunakan peralatan distilasi dan dehidrasi nan terdapat di akomodasi Laboratorium Technology Innovation milik Pertamina.

"Nira sorgum didapatkan melalui kerja sama dengan universitas nan sudah melakukan uji penanaman di beberapa lahan. Setelah itu nira nan dihasilkan difermentasi menjadi Bioethanol dan kemudian dimurnikan," kata Oki di sela uji coba Bioethanol di GIIAS 2024, Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Bioethanol nan diuji pada kendaraan Toyota Fortuner FFV menunjukkan peningkatan performa berupa pembakaran nan lebih sempurna dan emisi nan lebih rendah, dibandingkan bahan bakar fosil pada umumnya.

Oki memaparkan, selanjutnya Pertamina bakal meningkatkan produksi Bioethanol ke skala nan lebih besar. Selain itu, Pertamina bakal menjajaki kemitraan untuk mendapatkan kesiapan suplai Sorgum dan bahan nabati lainnya.

Pertamina(Foto: dok. Pertamina)

"Dengan memproduksi Bioethanol dari Sorgum tidak hanya menjadi sumber daya baru terbarukan untuk Indonesia, tetapi juga penemuan ini memproduksi bahan bakar tanpa berkompetisi dengan bahan pangan, dapat membuka lapangan pekerjaan dan upaya mini menengah baru di sektor perkebunan Sorgum, pengolahan Nira, dan pengolahan Bioethanol," lanjut Oki.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso mewakili Pertamina selaku pemimpin transisi daya berkepanjangan mendorong penggunaan Bioethanol sebagai bahan bakar transportasi.

Terlebih, Pertamina mempunyai penemuan terbaru Bioethanol 100% (E100) nan diimplementasikan secara berjenjang dari Pertamax Green 95, ialah bahan bakar dengan kandungan Bioethanol 5 persen (E5).

Penggunaan E5 pada industri hulu-hilir diyakini dapat memberi faedah pengurangan impor gasoline nasional, membuka lapangan pekerjaan baru, hingga meningkatkan GDP. Diperkirakan, penggunaan E5 dapat berkontribusi terhadap penurunan emisi sebesar 2,8 juta ton CO2 alias 1,9 persen emisi per tahun.

"Penggunaan Bioethanol bakal memperkuat peta jalan Pertamina dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan. Pertamina bakal melakukan secara berjenjang nan utamanya untuk mendukung program pemerintah ialah mencapai sasaran Net Zero Emission di tahun 2060," kata Fadjar.

(rea/rir)

[Gambas:Video CNN]

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com