Liputan6.com, Jakarta - Meta baru saja mengumumkan capaian baru untuk jumlah pengguna Threads. Melalui pengumuman terkini, Meta mengungkap jika Threads sekarang telah mempunyai lebih dari 200 juta pengguna aktif.
Mengutip info dari Engadget, Senin (8/5/2024), pengumuman ini disampaikan langsung oleh bos Instagram, Adam Mosseri, melalui akun Threads-nya. Capaian ini terbilang cepat, mengingat platform ini baru diluncurkan beberapa bulan lalu.
Jumlah ini pun terbilang tidak terlalu jauh dari pengumuman nan dilakukan oleh CEO Meta Mark Zuckerberg pada awal Juli 2024. Ketika itu, dia mengungkap jika jumlah pengguna aplkasi ini sudah mencapai 175 juta.
Meski tetap jauh dari aplikasi Meta lainnya, pertumbuhan aplikasi Threads terbilang pesat. Untuk perbandingan, capaian 175 juta pengguna itu sekaligus menandai satu tahun platform tersebut.
Dalam beberapa kesempatan, Mark Zuckerberg pun menyebut jika Threads bakal menjadi aplikasi dengan 1 miliar pengguna dari Meta selanjutnya.
"Kami telah membangun perusahaan ini selama 20 tahun, dan tidak banyak kesempatan muncul untuk mengembangkan aplikasi nan bisa menampung miliaran orang," tutur Mark.
Jumlah pengguna sendiri disebut tetap menjadi konsentrasi bagi Meta saat ini. Sebab, aplikasi ini hingga sekarang belum mempunyai iklan alias model bisnis.
Selain itu, Threads juga tetap menghadapi sejumlah tantangan, termasuk menentukan posisi di tengah persaingan ketat dengan platform serupa, serta kecepatan algoritma dalam menampilkan konten terkini.
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Threads Raih 175 Juta Pengguna Aktif Bulanan dalam Setahun
Threads sukses meraih lebih dari 175 juta pengguna aktif bulanan. Informasi ini disampaikan CEO Meta Mark Zuckerberg menjelang ulang tahun pertama media sosial tersebut.
Sebagai penantang X, nan sebelumnya dikenal sebagai Twitter, Threads datang di toko aplikasi pada 5 Juli 2023.
Media sosial milik Meta ini sebelumnya sukses mengumpulkan 100 juta pengguna dalam waktu kurang dari seminggu.
Capain itu berkah kemudahan pengguna IG dalam membikin profil Threads yang langsung terintegrasi. Namun beberapa pengguna awal kemudian berakhir menggunakan aplikasi.
"Tahun nan luar biasa," kata Zuckerberg dalam postingan Threads kala itu. Pada April 2024, dia memperkirakan angka pengguna aktif bulanan Threads bakal menembus lebih dari 150 juta.
Jumlah pengguna rata-rata bulanan hanya memberikan gambaran terbatas tentang ketenaran Threads, nan belum mengungkapkan metrik utama, seperti jumlah pengguna aktif harian dan rata-rata waktu nan dihabiskan per pengguna.
Meskipun Threads meningkatkan jumlah pengguna melalui ekspansi internasional dan fitur-fitur baru, platform ini kesulitan untuk mendorong engagement (keterlibatan). Demikian menurut firma intelijen pasar Sensor Tower, dikutip dari Reuters, Jumat (5/7/2024).
"Bulan lalu, penggunaan rata-rata tiga sesi dan tujuh menit sehari di aplikasi Threads, masing-masing turun sekitar 79% dan 65%, dibandingkan Juli 2023," menurut info Sensor Tower.
Kurangnya Konten Original
Threads tidak mempunyai iklan, dengan demikian tetap menghasilkan sedikit alias apalagi tidak menghasilkan duit sama sekali untuk Meta.
Threads baru-baru ini datang di Fediverse, sekelompok situs media sosial nan mendukung protokol ActivityPub dan penggunanya dapat berinteraksi di seluruh platform itu.
“Setahun setelah peluncuran, kami tahu apa nan bukan Threads, tapi kami tidak tahu apa itu Threads,” kata analis eMarketer Jasmine Enberg, seraya menambahkan bahwa kurangnya pengarahan dan konten original dapat menghalang pertumbuhannya.
“Meta pasti bertanya-tanya apakah masuk logika untuk mempertahankan Threads sebagai aplikasi berdikari alias mengarahkan keterlibatan itu kembali ke Instagram. Kabar baiknya adalah minat pengiklan terhadap platform ini tinggi,” dia memungkaskan.
Threads Hadirkan Fitur Cek Fakta
Sebelumnya, Meta memperkenalkan program pengecekan kebenaran internal untuk jejaring sosial terbarunya, Threads. Fitur ini menjadi jawaban Threads untuk bersaing dengan pesaing utamanya, X alias nan sebelumnya berjulukan Twitter.
Fitur cek kebenaran ini menjadi upaya antisipasi penyebaran buletin bohong ditengah info pemilihan umum di AS nan makin tersebar di seluruh platform sosial media, termasuk Threads.
Selama ini Threads mengandalkan jaringan cek kebenaran dari saudaranya, Instagram dan FB untuk memeriksa info kebenaran dan membatasi buletin hoaks di platformnya.
Kini, Chief IG Adam Mosseri mengumumkan, sebagaimana dikutip dari Android Headlines, Kamis (16/5/2024), bahwa Threads telah sukses membikin perangkat pengecekan kebenaran pihak ketiga Meta nan dapat meninjau dan menilai konten secara langsung.
Kendati demikian, Adam Mosseri belum membagikan rincian apa pun tentang kapan tepatnya program pengecekan kebenaran baru untuk Threads diluncurkan.
Selain itu, tidak jelas apakah perangkat pengecekan info tiruan bakal tersedia di seluruh bumi alias hanya untuk wilayah AS.
* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.