tim | CNN Indonesia
Jumat, 15 Nov 2024 18:41 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan merger tujuh BUMN karya menjadi tiga bakal dimulai dengan penggabungan PT Waskita Karya (Persero) Tbk dengan PT Hutama Karya (Persero).
"Kita mulai dulu dengan Waskita jadi anaknya HK (Hutama Karya). Itu dulu aja. Ini modelnya bukan merger tapi dijadikan atas dan bawah gitu," katanya di instansi Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (15/11).
Pria nan berkawan disapa Tiko itu mengatakan saat ini kondisi Hutama Karya sehat, sehingga diharapkan bisa mendukung Waskita.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan HK di atas (Waskita) otomatis HK bisa men-support dari sisi cash flow. Sehingga kelak harapannya Waskita bisa mendapatkan cash flow dan project secara lebih berkesinambungan dari project-project nan ada di HK," katanya.
Menteri BUMN Erick Thohir bakal melebur BUMN karya menjadi tinggal beberapa saja. BUMN Karya nan dilebur di antaranya PT Waskita Karya Tbk dengan PT Hutama Karya (HK), PT Nindya Karya dengan PT Brantas Abipraya dan PT Adhi Karya Tbk, dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dengan PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP).
Peleburan perusahaan merupakan opsi penyehatan upaya BUMN di bagian konstruksi. Erick menjelaskan pemegang saham mulai mengategorikan ketujuh perusahaan menjadi tiga golongan dengan tujuan agar bisa konsentrasi pada tugas masing-masing.
Misalnya, Hutama Karya dan Waskita Karya bakal konsentrasi pada pembangunan alias pengembangan jalan tol, jalan non-tol, hingga pemukiman komersial (residential commercial).
[Gambas:Video CNN]
Sedangkan WIKA dan PTPP konsentrasi pada upaya pembangunan pelabuhan laut (seaport), bandara, kediaman alias perumahan, dan engineering procurement construction (EPC).
"WIKA dan PTPP tidak masuk ke tol road, tapi dia konsentrasi ke seaport dan airport. Tapi tetap ke residential lantaran masuk ke aset nan tertinggal sebelumnya," lanjut Erick.
Erick pun menambahkan PTPP bakal menjadi holding alias induk perusahaan untuk penggabungan berbareng WIKA.
Sementara, Adhi Karya dan Nindya Karya difokuskan pada pembangunan rel dan beberapa lini bangunan lainnya.
(fby/agt)