Manchester United Harus Bayar Dana yang Nilanya Mencengangkan jika Erik ten Hag Dipecat

Liputan6.com, Jakarta Tekanan pada manajer Manchester United Erik ten Hag semakin besar setelah Setan Merah menelan kekalahan telak 0-3 saat bertanding melawan Tottenham Hotspur di laga lanjutan Liga Inggris di Old Trafford. Bahkan, pembimbing asal Belanda ini terancam dipecat.

Namun, MU diyakini bakal tetap mempertahankannya. Pasalnya, MU kudu bayar sejumlah duit nan signifikan untuk memecat Ten Hag.

Setan Merah sejauh ini hanya meraih tujuh poin dari enam pertandingan pembukaan Liga Inggris musim ini, dengan catatan meraih kemenangan hanya dua kali.

Pada bulan Juni lalu, Ten Hag diberi perjanjian baru untuk membuatnya tetap di MU hingga Juni 2026. Itu terjadi setelah dia membawa Man United memenangkan Piala FA 2024.

Saat itu, pemilik minoritas Sir Jim Ratcliffe dan INEOS mempertimbangkan untuk memecatnya. Namun, mereka akhirnya memutuskan untuk mempertahankannya di tengah support publik nan signifikan untuk Ten Hag.

Prospek Ten Hag untuk menghabiskan dua tahun terakhir kontraknya tampaknya jauh lebih kecil. Namun, jika United memutuskan untuk berpisah dengan mantan bos Ajax tersebut, ada pembayaran nan signifikan nan kudu dipenuhi.

Berita Video, Erik ten Hag geram saat Manchester United telan kekalahan kontra Crystal Palace pada Selasa (7/5/2024)

Menurut reporter Goal, Rich Martin, klub tersebut bakal diminta untuk mengeluarkan biaya sekitar 17,5 juta pounds sebagai pembayarannya. Namun, biaya tersebut dapat diturunkan jika tercapai kesepakatan dan sang manajer tersebut pergi dengan persetujuan bersama, alias jika Ten Hag sendiri mengundurkan diri dalam kasus nan tampaknya jauh lebih tidak mungkin.

Menurut BBC Sport, Ten Hag bakal tetap menjadi bos United untuk pertandingan minggu ini melawan FC Porto dan Aston Villa."Saya tidak berpikir untuk dipecat," katanya saat ditanya Sky Sports tentang apakah dia cemas dengan posisinya.

"Kami semua membikin keputusan ini untuk tetap berbareng di musim panas. Sebagai golongan kepemilikan, golongan kepemimpinan," katanya. "Kami juga membikin keputusan, setelah peninjauan nan jelas, apa nan kudu kami tingkatkan sebagai sebuah organisasi dan gimana membangun skuad.

"Kami semua berada di sana pada satu halaman, satu perahu, kepemilikan, golongan kepemimpinan, staf dan pemain juga," ujarnya. "Kami butuh waktu. Kami semua berada di satu laman alias satu perahu berbareng ... Saya tidak punya kekhawatiran itu [tentang pemecatan]."

Sebelumnya, orang dalam Manchester United membocorkan sikap para petinggi klub terhadap Ten Hag nan digadang-gadang kembali berada di ujung tanduk menyusul hasil kurang memuaskan pada awal musim ini.

Laporan dari The Athletic via Football Transfers mengeklaim bos-bos MU sejatinya belum punya kemauan melakukan perubahan. Walau demikian, tekanan terhadap Ten Hag bakal terus menumpuk andaikan hasil jelek tak segera dihentikan oleh ahli strategi Belanda.