KONI Yakin Venue PON 2024 Bakal Beres Akhir Juli

Sedang Trending 3 bulan yang lalu

Liputan6.com, Jakarta- Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2024 pada 3 Juli 2024 di Hotel Pullman, Jakarta Barat. Rakernas kali ini konsentrasi membahas persiapan menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Aceh dan Sumatera Utara. Tema utama Rakernas adalah "Dengan Semangat Bersatu Kita Juara, Sukseskan PON XXI/2024 Aceh-Sumut".

PON 2024 rencananya bakal digelar pada 8 sampai 20 September 2024. Pembukaan bakal dilakukan di Stadion Harapan Bangsa, Aceh, sedangkan penutupan berjalan di Sumut tepatnya Stadion Teladan.

Hingga awal Juli 2024 ini beberapa venue untuk PON 2024 tetap belum siap. Akibatnya sempat muncul keraguan PON Aceh-Sumut bakal berjalan sukses. Bahkan Komisi X DPR RI sempat mengusulkan agar ditunda.

Usai Rakernas 2024, ketua umum KONI Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman menegaskan keyakinannya jika penyelenggaraan PON 2024 bakal sesuai jadwal. Marciano mengharapkan semua venue PON 2024 bakal selesai pada akhir Juli 2024 sehingga test event sudah bisa dilakukan di bulan Agustus.

"Dari Rakernas tadi semangatnya adalah kita melakukan penyempurnaan-penyempurnaan agar penyelenggaraan PON 2024 melangkah dengan baik. Memang ini pertama kali di dua provinsi. Tapi bukan argumen kita tak bisa menyiapkan sebaik-baiknya. Sampai saat ini ada beberapa venue nan belum selesai. Tapi kita harapkan pada akhir bulan Juli semua sudah selesai sehingga pada Agustus kita bisa melakukan tes event baik di Aceh maupun Sumut," terang Marciano.

Marciano juga meminta Technical Delegate (TD) untuk segera mengunjungi venue PON 2024 di Aceh dan Sumut untuk memastikan letak penyelenggaraan sudah sesuai dengan standar agar saat pemecahan rekor terjadi dapat dicatatkan.

"Dari kesiapan-kesiapan tadi saya mengundang seluruh Technical Delegate untuk menyakinkan semua venue nan dibangun sudah sesuai dengan nan mereka harapkan. Jangan kelak saat penyelenggaraan terjadi pemecahkan rekor nasional alias internasional tidak bisa diakui lantaran persyaratan venuenya tidak sesuai nan kita harapkan, tidak sesuai ketentuan nan ada. Kita belajar dr PON di Papua. Beberapa kekuarangan nan ada kita coba sempurnakan," sambung Marciano.

* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Sumber liputan6.com olaraga
liputan6.com olaraga