Liputan6.com, Jakarta - Prancis kehilangan kesempatan mempertahankan gelar lantaran kandas lolos kualifikasi Piala Eropa 1988. Mereka kalah bersaing melawan Uni Soviet pada penyisihan.
Pada turnamen nan tetap menggunakan format sama seperti empat tahun sebelumnya, Uni Soviet lolos ke turnamen utama berbareng Spanyol, Italia, Inggris, Timnas Belanda, Denmark, dan Republik Irlandia. Nama terakhir jadi satu-satunya debutan pada jenis kali ini.
Tuan rumah Jerman Barat bersaing melawan Italia, Spanyol, dan Denmark di Grup A. Sedangkan Uni Soviet, Belanda, Inggris, dan Republik Irlandia datang di Grup B.
Jerman Barat keluar sebagai juara dan berjumpa Belanda pada semifinal Piala Eropa 1988. Di luar dugaan Belanda mencuri kemenangan 2-1 di markas musuh bebuyutan. Sementar Uni Soviet sukses menyisihkan Italia 2-0.
Final pun menghadirkan rematch laga fase grup. Pada babak itu, Uni Soviet unggul 1-0. Namun, Belanda membalas dendam dengan meraih kemenangan 2-0 berkah gol Ruud Gullit dan Marco van Basten.
Terlepas gelar berhistoris Belanda, nan hingga sekarang tetap jadi satu-satunya kehormatan Negeri Kincir Angin, Piala Eropa 1988 juga masuk kitab rekor lantaran argumen lain.
Tidak ada kartu merah alias skor kacamata, dengan laga babak gugur selesai dalam 90 menit.
Piala Eropa 1988 turut jadi arena terakhir Jerman Barat, Jerman Timur, dan Uni Soviet berkompetisi pada pentas kontinental. Jerman berasosiasi dua tahun kemudian. Sedangkan Uni Soviet berpisah menjadi 15 negara pada 1991.
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.