Liputan6.com, Jakarta - Piala Eropa 1984 tetap menggunakan format jenis sebelumnya. Sebanyak tujuh negara berperan-serta usai melalui kualifikasi ditambah tuan rumah Prancis.
Portugal dan Rumania melakoni debut di turnamen setelah melewati penyisihan. Turut melaju Belgia, Denmark, Yugoslavia, Jerman Barat, dan Spanyol. Di kembali sukses mereka, sejumlah nama besar menjadi korban dan kandas merebut tiket ialah Inggris, Italia, serta Belanda.
Di turnamen utama, runner-up grup tetap berkesempatan merebut gelar dengan melaju ke semifinal. Pada Piala Eropa 1980, mereka hanya terlibat perebutan posisi tiga.
Prancis dan Belgia menempati dua posisi teratas Grup A. Sedangkan Grup B menghadirkan Spanyol dan Portugal sehingga juara memperkuat Jerman Barat dipastikan lengser.
Tuan rumah mengalahkan Portugal 3-2 di semifinal lewat perpanjangan waktu. Spanyol juga memerlukan adu penalti sebelum membungkam Denmark 5-4 (1-1) untuk melaju ke final.
Di laga puncak, Prancis berpesta usai meraih kemenangan 2-0 berkah gol babak kedua Michel Platini dan Bruno Bellone. Ini adalah gelar pertama sepanjang sejarah bagi Les Bleus.
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Bintang Piala Eropa 1984
Hanya ada satu nama nan layak merebut penghargaan pemain terbaik jenis kali ini, tidak lain Michel Platini. Dia menjadi top skor turnamen lewat torehan sembilan gol, jauh mengungguli pesaing terdekat Frank Arnesen (Denmark, 3).
Gelar Piala Eropa 1984 melengkapi tahun sempurna Platini. Pada musim sama dia membawa Juventus menjuarai Liga Italia dan Piala Winners. Tidak heran jika Platini kemudian juga membawa pulang Ballon d'Or.
Sepak terjangnya pun menjadi inspirasi bagi generasi-generasi berikutnya. "Ketika tetap anak-anak dan bermain berbareng teman, saya selalu memilih menjadi Platini," ujar Zinedine Zidane.
Fakta Menarik Piala Eropa 1984
- Prancis hingga sekarang tetap menjadi satu-satunya tuan rumah nan menjuarai Piala Eropa sejak peserta berlipat pada 1980. Lima penyelenggara lainnya kemudian mencapai semifinal, dengan Portugal jadi runner-up tahun 2004.
- Prancis dalam performa luar biasa pada tahun kesuksesan Piala Eropa 1984. Mereka bermain 12 kali pada tahun itu dan selalu meraih kemenangan.
- Ketakutan bermain adu penalti mendorong Prancis untuk memutar ketertinggalan 1-2 dari Portugal pada semifinal. "Jean Tigana bilang ke kami jika dia belum pernah memenangkan adu penalti. Maka kami tahu kudu menghindarinya," kenang Michel Platini.
- Finalis Spanyol mencatat rekor pada kualifikasi dengan jadi negara pertama nan mencetak dua dijit gol. Mereka mengalahkan Malta 12-1 untuk menggeser Belanda berdasar selisih gol demi tiket ke turnamen utama.
- Peno adalah maskot resmi Piala Eropa 1984. Ayam itu mengenakan seragam timnas Prancis dengan nomor 84.
* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.