Kilas Balik Piala Eropa 1972: Mukjizat Cekoslovakia dan Lahirnya Tendangan Penalti Ikonik

Sedang Trending 5 bulan yang lalu

Liputan6.com, Jakarta - UEFA menyambut kehadiran Liechtenstein sebagai personil baru pada 1974. Namun, negara tersebut belum mengikuti Piala Eropa nan berjalan dua tahun kemudian.

Maka kejuaraan tetap menghadirkan 32 peserta. Seperti sebelumnya, mereka dibagi menjadi delapan grup pada penyisihan. Para juara kemudian dipasangkan untuk menghasilkan empat tim nan lolos ke putaran final.

Jerman Barat dan Belanda nan berkompetisi di final Piala Dunia 1974 melaju. Begitu pula Yugoslavia dan Cekoslovakia, nan secara mengejutkan menyisihkan Inggris di fase grup kualifikasi.

Cekoslovakia kembali mengentak usai mengalahkan Belanda 3-1 di semifinal. Sedangkan Jerman Barat tetap terlalu handal bagi Yugoslavia melalui kemenangan 4-2.

Pada laga puncak, Cekoslovakia melengkapi kisah Cinderella dengan membungkam Jerman Barat 5-3 (2-2) melalui adu penalti.

Hingga sekarang gelar Piala Eropa 1976 tetap tercatat sebagai satu-satunya kehormatan Cekoslovakia, termasuk saat mereka memisahkan diri pada 1992. Republik Ceko mempunyai rapor lebih baik setelah mencapai final 1996 dan semifinal 2004.

Ironisnya, kebanyakan skuad tim nan menjuarai Piala Eropa 1976 berasal dari Slovakia. Termasuk kapten Anton Ondrus nan dijuluki Franz Beckenbauer dari Timur.

* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Bintang Piala Eropa 1976

Piala Eropa 1976 bakal selalu dikenang sebagai panggung Antonin Panenka. Sebagai playmaker klasik, dia kala itu memang sudah dikenal sebagai pemain jenius. Namun, sosok terpenting di kembali sukses Cekoslovakia adalah kiper Ivo Viktor.

Sosok nan menghabiskan kebanyakan pekerjaan berbareng Dukla Praha itu melakukan banyak pengamanan gemilang melawan Belanda dan Jerman Barat di turnamen utama. Sepak terjangnya kala itu berbuah posisi tiga pada Ballon d'Or.

Barangkali satu-satunya noda di kembali rapor Viktor pada Piala Eropa 1976 adalah kegagalannya menghentikan penalti lawan. Tiga penyelenggara pertama Jerman Barat menaklukannya. Sedangkan upaya penendang keempat Uli Hoeness melambung tinggi.

Fakta Menarik Piala Eropa 1976

  • Seluruh pertandingan di babak utama Piala Eropa 1976 menghadirkan perpanjangan waktu, tertinggi secara rasio per laga sepanjang sejarah turnamen. Namun, hanya final nan memerlukan adu penalti.
  • Penalti Antonin Panenka pada adu penalti final Piala Eropa 1976 adalah teknik pertama nan datang di pentas sepak bola internasional. Namanya kemudian diabadikan untuk mendeskripsikan mereka nan meniru skill tersebut di masa depan.
  • Antonin Panenka mempunyai cerita unik dalam melatih tekniknya tersebut. Dia dan kiper di klub kadang tinggal lebih lama di lapangan untuk melatih penalti. Keduanya kerap bertaruh sebatang coklat alias segelas bir. "Berat badan saya lampau mulai bertambah lantaran selalu menang," kenangnya.
  • Franz Beckenbauer meraih 100 cap pada penampilan di final. Dia bekerja sebagai penyelenggara kelima Jerman Barat. Namun, kegagalan Uli Hoeness plus tindakan Antonin Panenka membuatnya tidak perlu menendang.
  • Jerman tidak pernah kalah akibat adu penalti sejak final Piala Eropa 1976.

* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.

Sumber liputan6.com olaraga
liputan6.com olaraga