Liputan6.com, Jakarta - Piala Eropa beberapa kali menghadirkan juara-juara tak terduga. Setelah jenis 1976 dan 1992, turnamen 2004 menghasilkan pemenang nan tidak disangka.
Adalah Timnas Yunani nan menduduki takhta setelah melengkapi kisah dongeng dengan mengalahkan tuan rumah Portugal 1-0 pada laga puncak.
Sukses Yunani bisa disebut sebagai kejutan terbesar sepanjang sejarah sepak bola, hingga Leicester City membikin kisah lebih spektakuler lagi kala menjuarai Liga Inggris 2015/2026.
Bagaimana tidak, sebelumnya mereka hanya sekali berperan-serta di turnamen besar sepak bola. Rapor keikutsertaan tersebut juga buruk. Yunani kandas meraih kemenangan pada fase grup Piala Eropa 1980 sehingga mengepak kopor lebih cepat.
Berbeda dengan Cekoslovakia (1976) alias Denmark (1992) nan sempat menggoreskan tinta emas dalam perjalanan jadi juara Eropa. Cekoslovakia pernah masuk final Piala Dunia 1934 dan 1962, serta menduduki ranking tiga Piala Eropa 1960.
Sedangkan Denmark mencapai babak 16 besar Piala Dunia 1986 serta semifinal Piala Eropa 1964 dan 1984.
Yunani mengawali prestasi dengan memuncaki Grup F kualifikasi, sehingga memaksa Spanyol melakoni play-off. Pada Euro 2004, mereka kembali mengungguli Spanyol demi mendampingi Portugal lolos ke babak gugur.
Turut melaju ke fase perempat final dari grup lain adalah Prancis, Inggris, Swedia, Denmark, Republik Ceko, serta Belanda. Capaian mereka membikin Italia dan Jerman mencatat rekor jelek kandas di grup.
Yunani lampau menyisihkan juara memperkuat Prancis di perdelapan final. Selanjutnya mereka mengandaskan Republik Ceko dan mengubur mimpi tuan rumah Portugal pada partai puncak.
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.