Kala Menkes Adu Gaji dengan Wamen, Bandingkan saat Jadi Dirut Mandiri

Sedang Trending 4 bulan yang lalu

CNN Indonesia

Selasa, 21 Mei 2024 12:50 WIB

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin berkelakar saat membandingkan gajinya dengan sang Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin berkelakar saat membandingkan gajinya dengan sang Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono. (CNN Indonesia/Khaira Ummah).

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin berkelakar saat membandingkan gajinya dengan sang Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono.

Budi menyebut Dante nan merupakan master ahli bergaji lebih besar darinya. Ia lantas mengungkit gajinya saat tetap menjadi kepala utama PT Bank Mandiri (Persero), sebelum ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi menkes.

"Dokter Dante, wamen saya, jauh lebih tinggi dari menterinya pendapatannya," ucapnya dalam Forum Komunikasi Nasional Tenaga Kesehatan di Jakarta, Selasa (21/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya waktu menterinya jadi dirut Mandiri 11-12 (gajinya), tapi begitu menterinya sudah gak jadi dirut Mandiri kan wah 12 musuh minus 5," kelakar Budi.

Momen 'adu gaji' tersebut diungkapkan Budi saat membahas pengedaran master ahli di Indonesia. Ia menyebut para ahli tetap terpusat di Pulau Jawa, di mana salah satu penyebabnya adalah penghasilan nan diterima.

Budi mengapresiasi pemerintah wilayah nan sudah mengerti dan amanah membayarkan penghasilan master spesialis. Akan tetapi, menurutnya tetap ada beberapa pemda tak bayar penghasilan besar nan merupakan kewenangan para master tersebut.

"Dokter ahli itu pasti lebih tinggi (gajinya). Saya pun gak pernah marahi Dokter Dante jika dia gajinya lebih tinggi kemudian bilang 'Dokter Dante penghasilan Anda dipotong', itu kan orang iri. Sudah jelas master ahli lebih tinggi gajinya," jelas Budi.

"Jadi janganlah jika ada sekretaris wilayah alias bupati iri memandang master ahli dapatnya lebih tinggi dari dia, kemudian gak dibayar penghasilan master spesialis. Saya ucapkan selamat dan terima kasih sama pemda nan berbesar hati, tapi gak semuanya berbesar hati kan, (ada yang) gak dibayar juga. Akhirnya kembali lagi dia (dokter spesialis) ke Jakarta kan," tambahnya.

Meski begitu, Budi menyebut masalah pendapatan adalah perihal mudah untuk dibenahi. Ia mengaku tengah merayu Menteri Keuangan Sri Mulyani agar menyetujui usul pembayaran subsidi penghasilan master ahli oleh pemerintah.

Ia percaya langkah ini bakal membikin para master ahli mau ditugaskan di luar Jawa. Budi mencatat setidaknya ada 6.000 master ahli nan bakal mendapatkan program subsidi penghasilan tersebut, di mana perlahan bakal meningkat hingga 14 ribu orang.

Budi mengatakan pemberian subsidi penghasilan master ahli oleh pemerintah bakal dimulai di 150 kabupaten/kota nan masuk dalam kategori Daerah Terpencil Perbatasan Kepulauan (DTPK).

[Gambas:Video CNN]

(skt/sfr)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com