Jose Mourinho Sebut 3 Jagoannya untuk Juara Piala Eropa 2024

Liputan6.com, Jakarta - Jose Mourinho memberikan pandangan tentang salah satu tim nan patut diperhitungkan di Euro 2024. Setelah menyaksikan tim negara kelahirannya tampil mengesankan sepanjang kualifikasi, dia yakin tim bakal tampil dengan penuh kepercayaan diri tinggi di turnamen musim panas ini.

Portugal masuk Grup F berbareng Turki, Georgia, dan Republik Ceko pada kejuaraan di Jerman. Tanpa bermaksud meremehkan, mereka boleh merasa punya kesempatan besar untuk melaju ke babak berikut.

Dengan kekuatan dan kualitas pemain nan dimiliki, Portugal mempunyai potensi untuk menjadi bicara banyak di Piala Eropa 2024. "Bagi saya, ini adalah salah satu dari tiga tim terkuat: Portugal, Prancis, dan Inggris," ujarnya.

Meskipun kejutan bisa saja terjadi, Mourinho percaya bahwa Portugal mempunyai semua nan diperlukan untuk memenangkan turnamen tersebut.

Euro 2020 menyajikan momen dramatis ketika Italia mengalahkan Inggris di final. Tetapi bagi Inggris, angan untuk merebut gelar Euro pertama sepanjang sejarah tetap hidup.

Dengan Euro 2024 di depan mata, Jose Mourinho, nan dikenal sebagai salah satu manajer paling berilmu dan berprestasi di bumi sepak bola, memberikan pandangannya tentang tim-tim nan diunggulkan untuk meraih kesuksesan pada turnamen musim panas ini.

Grup C bakal menjadi panggung bagi Inggris nan mau bangkit dari kekalahan mereka di final Euro 2020. Mereka bakal berhadapan dengan lawan-lawan seperti Slovenia, Denmark, dan Serbia. Dengan pemain-pemain muda berbakat seperti Jude Bellingham dan Bukayo Saka, Inggris punya kesempatan besar untuk merebut gelar juara.

Prancis, tim nan kuat dan tangguh, bakal membidik gelar setelah kekalahan di final Piala Dunia 2022. Masuk Grup D berbareng Polandia, Belanda, dan Austria, Prancis menghadapi ujian nan menantang.

Dibimbing oleh pembimbing berilmu Didier Deschamps, Les Bleus mempunyai tim nan terdiri dari pemain-pemain bintang seperti Kylian Mbappe nan bisa menjungkirbalikkan permainan kapan saja.

Selain memberikan pandangannya tentang Euro 2024, Mourinho juga menegaskan kembali keinginannya untuk kembali ke panggung manajemen. Setelah dipecat oleh AS Roma pada bulan Januari, Mourinho menyatakan, "Apapun nan terjadi, bakal terjadi. Saya tahu bahwa beban sejarah saya sangat berat. Aku tahu, meski melatih tim nan tidak punya potensi untuk menang, orang-orang selalu berambisi saya menang. Dalam dua tahun terakhir saya bermain di dua final Eropa. Saya mau bertanding lebih banyak."

Dengan pengalaman dan pengetahuannya nan luas tentang sepak bola, prediksi Mourinho memberikan gambaran menarik tentang siapa nan mungkin menjadi raja di Euro 2024. Namun, seperti nan selalu terjadi dalam sepak bola, kisah sebenarnya bakal terungkap di lapangan, di mana talenta dan kepercayaan bakal menentukan nasib para peserta.