CNN Indonesia
Jumat, 20 Sep 2024 17:48 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap biang kerok terjadinya kebocoran info 6 juta NPWP, termasuk data miliknya.
Menurutnya, seluruh info berpotensi untuk bocor lantaran beberapa hal, seperti keteledoran password, hingga lantaran penyimpanan info nan terlalu banyak di tempat nan berbeda-beda sehingga menjadi ruang peretas untuk masuk.
"Semua info itu (bocor) mungkin lantaran keteledoran password, bisa terjadi. Atau lantaran penyimpanan info nan juga terlalu banyak di tempat nan berbeda-beda, bisa menjadi ruang untuk diretas oleh hacker untuk masuk," kata Jokowi usai meresmikan Jalan Tol Ruas Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo Seksi I Kartasura-Klaten, Kamis (19/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merespons dugaan kebocoran info itu, Jokowi pun mengaku sudah memerintahkan anak buahnya untuk segera mengatasi temuan tersebut.
"Saya sudah memerintahkan Kominfo maupun Kementerian Keuangan untuk memitigasi secepatnya, termasuk BSSN untuk memitigasi secepatnya," ujar Jokowi.
Ia mengatakan kebocoran info di tengah pesatnya kemajuan teknologi merupakan perihal nan juga terjadi di negara-negara lainnya.
"Peristiwa seperti ini kan juga terjadi di negara-negara lain," ujarnya.
Sebelumnya, Sebanyak 6 juta info NPWP diduga bocor dan diperjualbelikan di Breach Forums. Dari jutaan info nan bocor itu ada milik Presiden Jokowi dan Gibran Rakabuming, putra sulung Jokowi nan juga Wakil Presiden Terpilih periode 2024-2029.
Dugaan kebocoran info NPWP ini awalnya disampaikan pendiri Ethical Hacker Indonesia Teguh Aprianto dalam unggahannya di X pada Rabu (18/9).
"Sebanyak 6 juta info NPWP diperjualbelikan dengan nilai sekitar Rp150 juta. Data yg bocor di antaranya NIK, NPWP, alamat, no hp, email dll," ujar Teguh dalam unggahannya.
[Gambas:Video CNN]
(khr/pta)