Jadwal dan Link Live Streaming Angkat Besi Olimpiade 2024 di Vidio, Jumat 9 Agustus: Ambisi Rizki Juniansyah Boyong Medali

Sedang Trending 2 bulan yang lalu

Liputan6.com, Jakarta - Atlet Indonesia terus berjuang merebut lencana Olimpiade Paris. Rizki Juniansyah bakal menjajal peruntungan pada nomor 73kg putra angkat besi Olimpiade 2024 di Paris Expo Porte de Versailles, Jumat (9/8/2024) dini hari WIB.

Rizki menjadi wakil kejutan Indonesia pada kelas ini. Dia merebut tiket usai sukses mengalahkan rekan senegara Rahmat Erwin Abdullah nan merebut perunggu Tokyo 2020 di Kejuaraan Dunia 2024.

Dengan angkatan total 365kg, Rizki Juniansyah merupakan pemegang rekor bumi pada kategori tersebut.

Dia bakal bersaing melawan Shi Zhiyong asal China nan memegang rekor Olimpiade dan rekor bumi pada angkatan snatch. Baru berumur 21 tahun, dia jadi angan terbaru Indonesia menyusul kegagalan atlet veteran Eko Yuli Irawan di kelas 61kg.

Rangkaian persaingan medali kelas 73kg putra angkat besi Olimpiade 2024 berjalan mulai pukul 00.30 WIB. Saksikan seluruh rangkaian lomba melalui link live streaming Olimpiade 2024 di Vidio pada laman berikut:

* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Jumat, 9 Agustus 2024

00.30 WIB: Final

Rangkaian fase gugur panjat tebing Olimpiade 2024 dapat disaksikan melalui link live streaming Vidio di sini...

Eko Yuli Gagal Lanjutkan Tradisi Medali Olimpiade

Bertanding sehari sebelumnya, Eko Yuli kandas menyelesaikan lomba lantaran urung menuntaskan sesi clean and jerk. Pada angkatan snatch, Eko mengangkat 135kg pada percobaan kedua. Dia coba memperbaiki 137kg di percobaan ketiga namun gagal. Di sini Eko Yuli kudu mengakui kelebihan atlet China Li Fabin nan memecahkan rekor Olimpiade di angka 143kg.

Kompetisi bersambung ke angkatan clean and jerk. Eko Yuli kandas mengangkat beban 162kg di percobaan pertama dan kedua. 

Di sini atlet berumur 35 tahun tersebut terlihat terkena cedera dan mendapat perawatan. Dalam upaya terakhir 165kg, Eko Yuli kembali kandas sehingga urung memperbaiki angkatan total.

Dengan hasil ini, tradisi lencana Eko Yuli di Olimpiade terhenti. Sebelumnya dia merebut perunggu di Beijing 2008 dan London 2012. Dia lampau mempersembahkan ke perak di Rio de Janeiro 2016 dan Tokyo 2020.

* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.

Sumber liputan6.com olaraga
liputan6.com olaraga