Italia Siap 'Lecet' Saat Hadapi Spanyol di Euro 2024

Liputan6.com, Jakarta Dalam persiapan menghadapi pertandingan kedua mereka di Euro 2024, pembimbing Italia Luciano Spalletti menyatakan bahwa timnya siap melepas setelan mewah Giorgio Armani mereka saat melawan Spanyol. Pertandingan ini diharapkan menjadi salah satu nan paling menarik di babak grup, mengadu juara memperkuat Italia dengan pemenang UEFA Nations League, Spanyol.

Spalletti, nan telah menginjak usia 65 tahun, sedang mencoba menerapkan filosofi permainan nan mirip dengan Spanyol dalam tim nasional Italia. Namun, dia juga menekankan bahwa para pemainnya kudu siap bekerja keras di lapangan. “Kami mengenakan Giorgio Armani dan Giorgio Armani terkenal di dunia,” ujar Spalletti dalam konvensi pers menjelang pertandingan. “Kami bakal bermain dengan identitas kami, namun kami siap melepas busana terbaik kami jika diperlukan.”

Pertemuan antara Italia dan Spanyol ini mengingatkan pada semifinal Nations League tahun lalu, di mana Spanyol keluar sebagai pemenang. Namun, pada Euro 2020 nan dimainkan pada 2021, Italia sukses menang melalui adu penalti. Kedua tim sekarang berada di bawah kepemimpinan pembimbing baru, dan Spalletti mengakui bahwa Italia tetap perlu bekerja keras untuk menyamai level permainan Spanyol.

“Spanyol mempunyai segalanya. Dalam perihal kualitas perseorangan dan keahlian sebagai tim. Mereka selalu konsisten dalam langkah bermain mereka. Saya penasaran untuk memandang gimana mereka menekan dengan 11 pemain dan gimana kami bakal merespons,” tutur Spalleti.

Timnas Italia kembali berlatih pada Senin sore di markas mereka di Iserlohn, bersiap untuk menghadapi Spanyol pada Kamis di Gelsenkirchen. Pelatih kepala Italia, Luciano Spalletti, memimpin 26 pemainnya dalam sesi latihan di Stadion Hemberg.

Pelatih tim nasional Italia, Luciano Spalletti, memberikan perhatian unik terhadap perubahan style bermain Spanyol di bawah didikan pembimbing baru mereka, Luis de la Fuente. Dalam konvensi pers menjelang pertandingan krusial di Euro 2024, Spalletti mengakui bahwa tim La Roja sekarang tampil dengan pendekatan nan lebih sigap dan langsung, menjadikan mereka ancaman nan lebih rawan dalam transisi permainan.

Menurut Spalletti, perubahan ini membikin Spanyol lebih bergerak dan susah ditebak. “Spanyol menguasai bola lebih sigap dan lebih mengarahkan,” ujar Spalletti. “Kami kudu siap menghadapi tekanan tinggi mereka dan memastikan kami tidak meninggalkan terlalu banyak ruang di serangan balik,”

Salah satu aspek kunci dalam perubahan strategi Spanyol adalah dua pemain sayap muda nan sangat berbakat, Lamine Yamal dan Nico Williams. Kedua pemain ini dikenal dengan kecepatan dan keahlian mereka dalam duel satu musuh satu, menjadikan mereka ancaman serius bagi pertahanan lawan. 

Spalletti menegaskan bahwa Italia kudu siap menghadapi ancaman ini. “Kami kudu berada dalam posisi nan tepat untuk mengantisipasi turnover dan memastikan bahwa kami tidak memberi mereka terlalu banyak ruang untuk melakukan serangan balik.” kata Spalletti.

Kemenangan dalam pertandingan ini bakal memastikan tempat bagi kedua tim di babak sistem gugur. Hasil seri pun kemungkinan besar cukup bagi Italia dan Spanyol untuk lolos dari Grup B. Italia, dengan skuad nan sepenuhnya fit, bakal menutup fase grup melawan Kroasia pada hari Senin, sementara Spanyol bakal menghadapi Albania di hari nan sama.

Pertandingan ini bukan hanya tentang strategi dan keterampilan, tetapi juga tentang tekad dan kemauan untuk menang. Italia mungkin datang dengan setelan Armani, tetapi mereka siap untuk berkompetisi habis-habisan di lapangan, menunjukkan bahwa mereka tidak hanya bergaya, tetapi juga berkeinginan kuat.