Impor LPG RI Tembus 60 Ton Per Tahun

Sedang Trending 9 bulan yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkap Indonesia mengimpor liquefied petroleum gas (LPG) hingga 6 juta ton per tahun.

Oleh karena itu, dia tengah mendorong pembangunan prasarana gas bumi agar produksi nan ada di Tanah Air bisa termanfaatkan. Dengan pemanfaatan tersebut, Indonesia dia harapkan bisa mengurangi impor LPG.

"Jadi sekarang kan kita impor LPG lebih dari 6 juta ton setahun. Kalau harganya US$575 per ton, dikali-kalikan saja tuh. Maksudnya jangan royal pakai LPG. Mentang-mentang murah, boros," ujar dia saat berbincang dengan media di Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Jakarta Selatan, Jumat (2/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyampaikan pada tahun ini, pemerintah tengah konsentrasi menyelesaikan pipa gas Cirebon-Semarang (Cisem). Sementara pada 2025, pemerintah bakal berfokus menyelesaikan pipa Dumai-Sei Mangkei (Dusem).

Arifin mulanya mengungkap baru-baru ini ada beberapa temuan sumber gas jumbo. Ia berambisi sumber gas itu bisa segera produksi.

"Kalau kita lihat di region 1 di ujung Sumatera kelak ada South Andaman, ada juga bloknya ENI nan juga sudah dilepas. Jadi itu juga potensi besar," tutur dia.

"Sekarang Mubadala nan sudah dapat potensi kurang lebih sampai 5 TCF ini sedang mau cepat, dia mau balapan juga sama ENI agar bisa berproduksi cepat, kita harapkan bisa speed-nya sama seperti 2028 bisa berproduksi," jelas Arifin.

Ia berambisi dengan pembangunan prasarana gas tersebut bakal mendorong pembangunan jaringan pengedaran gas. Sehingga, gas tersebut bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

"Dengan adanya transmisi gas ini, kelak juga ke depannya bakal membuka wilayah jaringan-jaringan pengedaran gas. Wilayah itu didorong untuk bisa menyediakan jaringan gas ke masyarakat dan selain industri," katanya lebih lanjut.

Sebagai informasi, Indonesia merupakan salah satu produsen gas bumi terbesar di dunia. Namun, lantaran terkendala prasarana pipa, gas bumi yang diproduksi sebagian tak terserap di dalam negeri sehingga kudu diekspor.

Sementara, kebutuhan LPG nan didistribusikan melalui tabung gas semakin tinggi dan kudu ditutupi dengan impor.

[Gambas:Video CNN]

(del/agt)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com