Jakarta, CNN Indonesia --
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi tertekan pada perdagangan Rabu (28/8).
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya memandang kenaikan nan terjadi dalam pola mobilitas IHSG saat ini sudah cukup terbatas. Sehingga, IHSG menurutnya terlihat kembali melalui rentang konsolidasi wajarnya.
"Minimnya sentimen membikin IHSG condong mempunyai potensi tekanan nan lebih besar dibanding kesempatan kenaikannya," ujar William.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, lanjutnya, tetap terjadinya perubahan nilai tukar rupiah turut memberikan sentimen tersendiri bagi pergerakan IHSG.
Namun, dia mencatat kesempatan koreksi minor tetap dapat dimanfaatkan penanammodal untuk melakukan akumulasi pembelian terutama untuk saham-saham berfundamental kuat.
Ia memprediksi pasar saham bergerak dalam rentang support 7.499 dan resistance 7.654 hari ini.
William pun merekomendasikan sejumlah saham, ialah TBIG, ICBP, TLKM, AALI, AKRA, ASRI, dan KLBF.
Sementara itu, Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan IHSG terkoreksi disertai dengan munculnya volume penjualan.
Menurutnya, selama IHSG tetap bisa berada di atas 7.460 sebagai area supportnya, maka posisinya saat ini diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave (v) dari wave [i] dari wave 3.
"Hal tersebut berarti, IHSG tetap berkesempatan menguat untuk menguji rentang 7.622-7.664," ujar dia.
Ia pun memprediksi IHSG bergerak di level support 7.460 dan resistance 7.664 hari ini. Herditya merekomendasikan sejumlah saham, ialah AMMN, BBRI, TLKM, dan ULTJ.
IHSG ditutup di level 7.597 pada Selasa (27/8). Indeks saham melemah 8,31 poin alias minus 0,11 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mengutip RTI Infokom, penanammodal melakukan transaksi sebesar Rp10,47 triliun dengan jumlah saham nan diperdagangkan sebanyak 16,13 miliar saham.
Pada penutupan kali ini, 284 saham menguat, 300 terkoreksi, dan 207 lainnya stagnan.
[Gambas:Video CNN]
(del/pta)