Ibu Negara Apresiasi Program Sampah Berkelanjutan Pertamina di Kaltim

Sedang Trending 6 hari yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Pertamina Group kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan dengan berperan-serta dalam kunjungan kerja Ibu Negara, Iriana Jokowi, berbareng Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE) di Desa Tengin Baru, Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (12/9).

Pada aktivitas berjudul 'Pelatihan Pengolahan Sampah Rumah Tangga Menjadi Kompos dan Eco Enzyme' ini, Pertamina tidak hanya memeriahkan kegiatan, tetapi juga menampilkan beragam program unggulan pengelolaan sampah nan memberikan faedah nyata bagi masyarakat sekitar.

Beberapa program pengelolaan sampah nan dijadikan produk-produk berbobot faedah bagi masyarakat nan dihadirkan Pemerintah Group, antara lain Program Pelita Borneo bimbingan PT Kilang Pertamina Internasional unit V Balikpapan, dan Program Pusaka bimbingan PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di samping itu juga ada Program Desa Energi Berdikari Wasteco bimbingan Pertamina Hulu Mahakam, Program Seraya Handycraft bimbingan PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan dan mitra bimbingan Rumah BUMN Balikpapan.

Iriana berbareng Wury Ma'ruf Amin, serta ibu-ibu nan tergabung dalam OASE, mengunjungi booth showcase produk bimbingan Pertamina Group memandang beragam macam produk pengelolaan sampah.

Beberapa di antaranya pengelolaan serabut kelapa menjadi produk tas, sepatu, pot bunga, pupuk cocopeat, sampai dengan produk cocomesh ialah jaring sabut kelapa nan bagus guna menahan longsor tanah.

Produk ini telah meningkatkan penghasilan masyarakat sebesar Rp288 juta/tahun, serta bisa mengatasi masalah lingkungan dengan pemanfaatan limbah sabut kelapa mencapai 108 ton/tahun.

Selain itu produk pengelolaan sampah plastik, kain perca dan minyak jelantah juga ditampilkan pada aktivitas ini, diantaranya produk totebag, tas, bantal, pouch, tas notebook, lilin aromaterapi, wax sachet, bantal dan beragam produk kerajinan lainnya.

Tidak hanya itu, produk UMKM Program Desa Energi Berdikari Waste Energy For Community (Wasteco), ialah jenis ragam olahan makanan nan dimasak menggunakan bahan bakar dari gas metana hasil pengelolaan sampah.

Program ini sendiri telah menyambungkan gas metana ke 380 rumah masyarakat serta UMKM di sekitar Manggar, saat ini pemanfaatan gas metana tersebut sebagai bahan bakar pengganti memasak masyarakat nan bisa menghemat serta meningkatkan omset penjualan produk senilai Rp420 juta/tahun.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyebut produk-produk makanan ini menjadi perhatian unik para ibu OASE lantaran dari segi bungkusan cukup unik dan rasa sangat beragam.

"Dukungan Ibu Iriana terhadap upaya mikro mini dan menengah, terlihat saat menghadiri Booth Showcase Pertamina Group, di mana Ibu Negara memandang dan memberikan tanggapan positif terhadap produk-produk tersebut," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (13/9).

Ia menambahkan bahwa ibu-ibu OASE juga mencoba produk-produk olahan makanan nan dimasak menggunakan bahan bakar dari gas metana tersebut nan mempunyai proses pengolahan nan sangat mendukung aspek ramah lingkungan.

Apresiasi dan support terhadap produk-produk pengelolaan sampah Pertamina Group juga disampaikan oleh istri Menteri BUMN, Liza Thohir.

"Produk ini sangat bagus dan bisa untuk dijual lebih masif lagi, packaging-nya unik sekali," ucap dia.

Di sisi lain, Local Hero Program Pusaka Pemanfaatan Ulang Sabut Kelapa Binaan PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur, Rusni Pebriyanti, menilai program pengelolaan sampah ini sangat memberikan berkah dan akibat ekonomi nan baik untuk masyarakat.

"Di mana Pertamina memberikan support penuh kepada masyarakat untuk mengelola sampah dan menjadikan produk nan sangat unik dan mempunyai nilai jual nan sangat tinggi," sebutnya.

Sebagai informasi, Pertamina senantiasa berkomitmen untuk terus mendampingi masyarakat agar berdikari secara daya dan ekonomi. Perseroan sebagai perusahaan pemimpin di bagian transisi energi, berkomitmen dalam mendukung sasaran Net Zero Emission 2060.

Hal ini diwujudkan dengan terus mendorong program-program nan berakibat langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini upaya dan operasi Pertamina.

(rir)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com