Final Euro 2024 Spanyol vs Inggris, Lamine Yamal Dijamin Cetak Rekor Baru

Liputan6.com, Jakarta - Lamine Yamal belum bakal berakhir memecahkan rekor. Setidaknya satu sejarah baru bakal digoreskannya pada final Euro 2024 saat Spanyol berjumpa Inggris di Olimpiastadion, Minggu (15/7/2024) awal hari WIB.

Kecuali cedera mendadak, Lamine Yamal dipastikan mengisi sisi kanan serangan Tim Matador. Dengan begitu, dia menjadi pemain termuda nan merumput pada final Euro alias Piala Dunia. Yamal bakal berumur 17 tahun satu hari pada penyelenggaraan laga puncak turnamen.

Di Euro, dia menyalip Renato Sanches nan berumur 18 tahun 328 hari ketika memperkuat Portugal pada final arena 2016 melawan Prancis.

Sedangkan pada final Piala Dunia, pemegang rekor pemain termuda adalah legenda Brasil Pele nan menginjak 17 tahun 249 hari kala Tim Samba mengalahkan Swedia di partai pamungkas 1958.

Yamal sebelumnya sudah mencatat sejumlah rekor di Jerman. Dia merupakan pencetak gol termuda Euro ketika merobek gawang Prancis pada semifinal. Saat itu dia berumur 16 tahun 362 hari. Di usia itu pula Yamal menjadi sosok termuda nan bermain di semifinal Euro alias Piala Dunia.

Sebelumnya Yamal juga menorehkan sejarah sebagai pemain termuda sepanjang sejarah Euro kala menghadapi Kroasia di laga Grup B. Ketika itu pemain Barcelona ini berumur 16 tahun 338 hari.

Yamal juga menjadi pencetak gol termuda di kualifikasi Euro. Dia berumur 16 tahun 57 hari kala menyumbang satu gol kemenangan 7-1 Timnas Spanyol atas Georgia.

Yamal nyaris selalu jadi starter pada kampanye Spanyol di Euro 2024. Dia hanya dicadangkan pada laga terakhir fase grup melawan Albania. Kala itu pembimbing Luis de la Fuente memang merotasi tim.

Sudah membikin satu gol dan tiga assist di turnamen, Yamal berkesempatan menorehkan rekor lain.

Dia bisa membidik catatan pencetak gol termuda Euro nan saat ini dipegang Pietro Anastasi. Sosok asal Italia itu berumur 20 tahun 64 hari saat membantu Italia mengalahkan Yugoslavia pada final 1968.

Yamal dan Spanyol diunggulkan bisa mengalahkan Inggris di final. Pasalnya, mereka jadi satu-satunya tim nan mengoleksi enam kemenangan sepanjang turnamen.

Berbekal catatan tersebut, Spanyol boleh percaya diri menjadi negara tersukses sepanjang sejarah kompetisi. Saat ini mereka bersanding berbareng Jerman dengan sama-sama mempunyai tiga gelar.

Sebelumnya Tim Matador berhasil pada 1964, 2008, dan 2012.