Erick Thohir Terang-terangan Akui Bakal Intervensi Liga, Ini Alasannya

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum PSSI Erick Thohir terang-terangan mengakui pihaknya bakal melakukan intervensi terhadap kejuaraan Liga Indonesia nan saat ini dioperatori oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Hal tersebut dilakukan demi mendongkrak kualitas arena sepak bola Tanah Air, nan saat ini hanya menduduki ranking 6 level Asia Tenggara serta urutan 28 untuk area Asia.

Sekadar informasi, BRI Liga 1 2024/2025 dijadwalkan bergulir mulai 9 Agustus 2024. Duel Persib Bandung melawan PSBS Biak di Stadion Si Jalak Harupat bakal menandai laga pembuka arena sepak bola kasta tertinggi musim ini.

Sejumlah perubahan pun bakal diusung, salah satunya mengenai penggunaan VAR. Teknologi Video Assistant Referee sebelumnya tak sempat diterapkan di regular season BRI Liga 1 2023/2024, tetapi mendapat sambutan positif saat diterapkan dalam championship series serta Piala Presiden.

Lebih lanjut, PSSI juga mengizinkan adanya wasit asing sebagai tamu, serta penggunaan pemain nonlokal dengan pemisah tertentu. Akan tetapi sebagai catatan, klub nan mempunyai penggawa tim nasional wajib memainkan mereka saat pertandingan.

"Memang kami di PSSI memastikan jangan sampai intervensi dipikir negatif, intervensi kami untuk kebaikan. Tidak ada hidden agenda alias kepentingan pribadi. Tetapi memang PSSI setelah nyaris setahun lebih membenahi tim nasional, ini saatnya PSSI membenahi liga," ujar Erick Thohir dalam konferens pers di bilangan Sudirman, Jakarta Pusat pada Selasa (6/8/2024).

Berita Video, Erick Thohir memastikan agenda Timnas Indonesia dan Liga 1 tidak berantem saat mengawali musim baru 2024/2025.

Erick Thohir juga memaparkan bahwa salah satu langkah awal nan sudah dilakukan pihaknya demi mendongkrak kualitas adalah ialah dengan memastikan kejuaraan melangkah bersih. Upaya tersebut dimulai dengan memperbaiki SDM wasit, hingga mendorong diberlakukannya patokan FIFA mengenai protes pemain nan hanya boleh dilakukan oleh kapten tim.

"Saya mau Indonesia punya liga nan berish dan berprestasi. Makanya dari beberapa bulan lalu, kualitas wasit kita tingkatkan. Belum sempurna, tetapi mereka punya komitmen membenahi kapabilitas dan fisiknya. Kita juga berkomitmen memberi reward nan tepat, dengan bingkisan wasit terbaik, juga penghasilan nan top 5 di Asia. Lalu kita memastikan ada asuransi nan menjaga mereka," beber Ketum PSSI.

"Kita juga sudah sepakat ada wasit asing untuk menjadi wasit tamu, per bulan mungkin satu, agar bisa create confidence untuk wasit indonesia. Kita pun sorong edukasi laws of the game agar manajer, pelatih, mengerti patokan bermain bahwa sesuai dengan patokan FIFA, protes pemain hanya bisa dilakukan kapten di lapangan kepada wasit. Kalau ramai-ramai, kartu kuning semua. Jadi wasit tolong berani. Saya minta patokan ini betul-betul diterapkan."

"Saya juga minta semua klub berpartisipasi, nan punya pemain asing boleh, ada batasannya. Tapi nan punya pemain timnas wajib dimainkan. Hal-hal ini dilakukan tentu untuk kebaikan bersama," tandas Erick Thohir.

Di sisi lain, PT Liga Indonesia Baru juga nampak terbuka bakal intervensi nan dilakukan PSSI. Dirut PT LIB Ferry Paulus apalagi mengungkap pihaknya sudah menyiapkan road map berdurasi empat sampai lima tahun demi mewujudkan cita-cita mendongkrak ranking liga.

Harapanya, BRI Liga 1 segera naik kasta ke ranking 2 Asia Tenggara serta top 12 alias top 15 di Asia.

"Memang kita merancang proses menuju ranking kedua di ASEAN dan 12-15 di ASia. Kita bakal capai mungkin dalam road map 4-5 tahun ke depan. Road map itu kudu dilakukan dengan langkah improvement kepada klub," ujar Ferry Paulus dalam kesempatan nan sama.