"Itu adalah periode tersulit dalam pekerjaan saya. Di lapangan, di luar lapangan, saya tidak tahu apa nan sedang terjadi. Saya berbincang dengan Ole Gunnar Solskjaer. Saya juga berbincang dengan asisten pembimbing lantaran Kieran McKenna adalah pembimbing saya untuk tim U-18. Rasanya mereka mau saya memperkuat dan mengikuti arus. Mereka mau saya dipinjamkan, tetapi tidak banyak nan bisa dilakukan," papar Gomes.
"Saya merasa bahwa setelah berada di sana sepanjang hidup saya di akademi, bakal ada lebih banyak rencana bagi saya untuk maju. Itu adalah pil tersulit nan kudu ditelan. Dalam enam bulan terakhir, saya hanya mau semuanya berakhir."