Demi Olimpiade 2028, PP Pordasi Geber Program Animal Welfare

Sedang Trending 2 hari yang lalu

Liputan6.com, Jakarta- Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP PORDASI) ketua Aryo Djojohadikusumo membikin terobosan baru untuk membangkitkan prestasi olahraga berkuda di Indonesia. Salah satunya dengan program memperhatikan kesejahteraan hewan (animal welfare).

Sejumlah master kesehatan hewan menilai program animal welfare nan saat ini menjadi salah satu program PP Pordasi merupakan sebuah terobosan nan patut didukung semua pihak. Selama ini, kesehatan dan kesejahteraan kuda menjadi salah satu perihal nan condong terabaikan.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (UNAIR) Prof. Dr. Bambang Sektiari Lukiswanto, DEA.,Drh. menjelaskan kesejahteraan hewan telah diamanatkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Oleh karena itu, setiap upaya untuk meningkatkan kesejahteraan kuda, seperti area pertandingan dengan taraf internasional nan mempunyai standar tinggi hingga membangun sarana dan prasarana lain, sudah semestinya mendapatkan support banyak pihak.

"Kalau dalam mempedulikan dan memperhatikan lebih kepada perkudaan itu baik, apalagi jika dikaitkan dengan animal welfare, ini baik sekali," ujarnya kepada media.

Pria nan juga menjabat Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni UNAIR ini pun memberikan apresiasi terhadap PP PORDASI ketua Aryo Djojohadikusumo atas komitmennya menginisiasi program kesejahteraan hewan, terutama bagi kuda. “Tindakan-tindakan seperti ini memang perlu dilakukan demi prestasi olahraga berkuda Indonesia ke depannya,” tambah Bambang.

Kesejahteraan Hewan

Selain masalah area pertandingan, menurut Bambang, kesejahteraan hewan nan berangkaian dengan penyakit dan cedera terhadap kuda kudu mendapatkan sorotan untuk memenuhi Five Freedoms of Animal Welfare. Penyakit dan cedera pada kuda dapat berasal dari kondisi kandang (stable) nan kurang representatif serta kondisi arena kejuaraan nan tidak memenuhi standar Federasi Olahraga Berkuda Internasional (FEI).

Selama puluhan tahun, kondisi tersebut kurang mengalami perbaikan dan minim penyelesaian. Bambang berambisi banyak pihak lebih terlibat dalam pengembangan olahraga berkuda. Meskipun tidak dapat dipungkiri, olahraga ini menyantap biaya cukup tinggi dalam pengelolaanya.

"Ini bukan seperti mobil nan masuk kandang mobil lenyap lomba. Kalau kuda ini kudu dirawat agar tetap fit dan butuh banyak hal. Ini memang olahraga nan memerlukan biaya lebih besar," ujarnya.

Terobosan Aryo di Pordasi

Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PP PORDASI Aryo Djojohadikusumo menyatakan bahwa dirinya bakal mendorong para pengurus provinsi (Pengprov) PORDASI untuk membangun stable nan memadai di wilayah masing-masing. Selain itu, PP PORDASI berbareng sejumlah pihak juga tengah menyiapkan pembangunan venue berstandar internasional nan saat ini belum dimiliki Indonesia. Berbagai rencana strategis ini sekaligus menjadi bagian Program PORDASI “Road to LA28” nan merupakan visi besar federasi untuk mengirimkan atlet berkuda dalam Olimpiade Los Angeles tahun 2028.

“Salah satu misi ke depannya ialah setiap Pengprov kudu mempunyai stable nan memadai bagi kuda dan kami bakal menyediakan venue berstandar internasional sebagai tempat penyelenggaraan olahraga kuda di dalam negeri. Ini kaitannya untuk mendukung program animal welfare,” ucap Aryo dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa PP PORDASI belum lama ini.

Untuk memenuhi standar itu, Ketua Komisi Peternakan PP PORDASI Prof. Muladno menyatakan rencana kerja sama dengan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian pada Desember 2024. Upaya ini dilakukan agar memastikan kesejahteraan hewan dalam corak venue dan kandang nan layak untuk kuda dapat terpenuhi.

Muladno juga berambisi bisa menggandeng pihak ketiga nan ahli dan independen untuk melakukan penilaian seputar kondisi kesejahteraan hewan dalam beragam sisi. Kolaborasi itu bakal membikin penilaian nan bisa memuaskan semua pihak. "Komite saya lakukan internal boleh saja, tapi untuk eksternal tetap perlu nan dari independen," imbuhnya.

Sumber liputan6.com olaraga
liputan6.com olaraga