Data Tenaga Kerja AS dan Inflasi China Tekan Rupiah ke Rp15.456

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

CNN Indonesia

Senin, 09 Sep 2024 16:09 WIB

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 0,51 persen ke Rp15.456 per dolar AS pada Senin (9/9) sore. Nilai tukar rupiah ditutup melemah 0,51 persen ke Rp15.456 per dolar AS pada Senin (9/9) sore. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Jakarta, CNN Indonesia --

Nilai tukar rupiah berada di level Rp15.456 per dolar AS pada Senin (9/9) sore. Mata duit Garuda melemah 78,5 poin alias 0,51 persen dari perdagangan sebelumnya.

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.446 per dolar AS.

Mata duit di area Asia kompak berada di area merah. Yen Jepang melemah 0,03 persen, baht Thailand melemah 0,49 persen, yuan China melemah 0,06 persen, peso Filipina menguat 0,10 persen, dan won Korea Selatan menguat 0,20 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dolar Singapura juga melemah 0,11 persen dan dolar Hong Kong terpantau turun 0,01 persen pada penutupan perdagangan sore ini.

Sementara, kebanyakan mata duit utama negara maju berada di area merah. Tercatat euro Eropa melemah 0,32 persen, poundsterling Inggris melemah 0,33 persen, dan franc Swiss melemah 0,50 persen.

Dolar Australia melemah 0,25 persen, dan dolar Kanada menguat 0,03 persen.

Analis Pasar Lukman Leong mengatakan rupiah melemah oleh penguatan dolar AS setelah info tenaga kerja NFP nan meski penambahan pekerjaan tetap cukup besar tapi di bawah perkiraan.

Namun pendapatan dan pengeluaran pekerja nan lebih tinggi dari perkiraan, memicu kekhawatiran andaikan inflasi di AS bakal kembali meningkat.

"Data inflasi di China nan lebih lemah dari perkiraan mensinyalkan permintaan duit tetap lemah, itu pun menekan rupiah," ujar Lukman kepada CNNIndonesia.com.

[Gambas:Video CNN]

(ldy/pta)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com