Cara Ibunda Mendidik Rizki Juniansyah: Tidak Bisa Keras, Bakal Berontak

Liputan6.com, Jakarta - Ibunda Rizki Juniansyah mengaku dirinya dan sang suami sudah membiasakan sang buah hati berlatih angkat beban sejak kecil. Hingga akhirnya Rizki menggeluti olahraga tersebut dan kemudian merebut lencana emas Olimpiade.

“Saya sebagai orang tua mendidik Rizki dari kecil, sejak mini dia dibiasakan untuk angkat besi, dididik sama bapaknya juga. Kebetulan latihannya di rumah ada sasana sendiri nan akhirnya Rizki bisa menggeluti juga angkat besi nan tiap berlatih hari,” kata Yeni selepas aktivitas Meet and Greet Rizki Juniansyah - Atlet Team Visa Indonesia, Rabu (28/8/2024).

“Didikan saya kalo keras sih enggak, soalnya jika Rizki dikerasin dia malah nan berontak. Jadi kudu pelan-pelan mendidik Rizki dan secara halus,” sambungnya.

Rizki Juniansyah adalah atlet angkat besi indonesia nan meraih rekor Olimpiade angkat besi dan peraih lencana emas di Olimpiade Paris 2024 di usia 21 tahun. Setelah jadi juara bumi di kelas 73 kg putra pada 2021 dan 2022, dia sekarang tercatat sebagai pemegang rekor bumi senior di angkatan total. Rizki juga tetap mempunyai rekor bumi junior dalam angkatan snatch, serta tiga rekor SEA Games di kelas 73 kg putra.

Rizki tumbuh dalam family atlet. Sang ayah merupakan atlet angkat besi nasional yang meraih prestasi di SEA Games antara 1983-1999. Begitu pula sang ibu nan merupakan atlet angkat berat Provinsi Banten. Kedua kakaknya pun menggeluti olahraga angkat besi sebagai atlet.

Pada kesempatan sama, Yeni juga meminta anaknya untuk lebih dulu konsentrasi menatap karier. Ia takuk Rizki menyesal kalau-kalau memutuskan menikah terlalu awal ketika pekerjaan angkat besinyanya sedang di puncak.

"Jangan dulu (bahas pasangan), takut menyesal," ucap ibu Rizki, nan digadang-gadang jadi salah satu sosok krusial di kembali keberhasilannya meraih emas Olimpiade Paris 2024.

"Karier dulu jika bisa, pekerjaan dulu dan prestasi," sambung Yeni.

Rizki mendapat bingkisan besar menyusul capaiannya di Paris. Selain ditabung, biaya tersebut bakal dipakainya untuk diberikan ke orang tua serta ibadah umrah. 

"Setengahnya juga bakal dipakai buat dikasih ke orang tua, ke keluarga, bangun sasana, investasi properti, lampau saya juga bilang ke family bahwa bakal umrah. Sisanya dideposito ke bank, untuk masa depan saya," kata Rizki lagi. 

"Yang paling cerewet memang ibu (tentang pengelolaan duit apresiasi) lantaran takut uangnya tidak ter-manage, dipakai tidak jelas, apalagi nafsunya kan sangat tinggi di umur saya, jadi kudu ada nan ngerem," pungkasnya.