Liputan6.com, Jakarta - Manchester United adalah salah satu klub terkemuka dalam Liga Inggris nan mempunyai perjalanan sejarah nan kaya dan prestasi nan mengesankan. Dikenal dengan julukan The Red Devils, tim ini selalu menjadi sorotan berkah keberadaan pemain-pemain bintang nan memperkuat skuadnya.
Reputasi Manchester United sebagai klub nan pandai dalam merekrut pemain sangat terlihat, terutama pada masa kepemimpinan Sir Alex Ferguson. Dalam banyak kesempatan, Setan Merah sukses mendatangkan pemain-pemain nan awalnya tidak terlalu dikenal, namun kemudian memberikan kontribusi nan signifikan bagi tim.
Meski demikian, Manchester United juga pernah melakukan kesalahan fatal dengan melepas beberapa pemain kunci. Keputusan tersebut sering kali berujung pada kerugian besar, terutama ketika pemain-pemain terbaik mereka berasosiasi dengan klub lain.
Salah satu momen paling terkenal terjadi pada tahun 2009, ketika megabintang Cristiano Ronaldo pindah ke Real Madrid dengan memecahkan rekor transfer pada waktu itu. Meskipun Manchester United menerima biaya nan sangat besar dari penjualan pemain tersebut, keputusan ini terbukti menjadi bumerang nan berakibat negatif terhadap performa dan prestasi tim.
Selain Cristiano Ronaldo, tetap banyak pemain lain nan pernah dilepas oleh Manchester United, nan semestinya tetap dipertahankan. Berdasarkan catatan dari Bola.com, berikut adalah lima pemain besar nan semestinya tidak dijual oleh Manchester United.
Ingin tahu siapa saja mereka? Simak ulasan selanjutnya untuk mengetahui lebih lanjut.
Berita video Manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, mengungkapkan kelebihan Cristiano Ronaldo saat menghadapi Newcastle United pada pekan ke-4 Liga Inggris 2021/2022.
1. Diego Forlan
Diego Forlan, nan tampil cemerlang di Liga Argentina berbareng klub Independiente, menarik perhatian Manchester United pada musim 2002. Sebelum berasosiasi dengan Setan Merah, Forlan nyaris saja berasosiasi dengan Middlesbrough, namun Manchester United sukses merekrutnya di detik-detik terakhir.
Forlan menghabiskan lebih dari tiga musim di Old Trafford, di mana dia mencatatkan 64 penampilan dan mencetak 10 gol. Meskipun mempunyai potensi, performanya tidak sepenuhnya memuaskan manajemen klub, nan akhirnya memutuskan untuk memindahkannya ke Villarreal dengan nilai nan relatif rendah.
Setelah pindah ke Villarreal, Forlan mengalami transformasi menjadi salah satu penyerang paling mematikan di Eropa. Ia menghabiskan tiga musim di klub tersebut sebelum melanjutkan kariernya di Atletico Madrid selama empat musim. Selama tujuh tahun di La Liga, Diego Forlan sukses mencetak 127 gol dalam 240 penampilan, menjadikannya salah satu striker terkemuka di liga tersebut.
Perjalanan Diego Forlan dari Liga Argentina ke Eropa menunjukkan gimana seorang pemain dapat berkembang dan beradaptasi di level nan lebih tinggi. Dengan ketekunan dan kerja keras, dia sukses menciptakan jejak nan mengesankan di kancah sepak bola dunia.
2. Ander Herrera
Ander Herrera, gelandang asal Spanyol, berasosiasi dengan Manchester United dari Athletic Bilbao pada musim 2014 di bawah pengarahan pembimbing Louis van Gaal. Dikenal sebagai pemain nan ulet dan mempunyai bentuk nan tangguh, Herrera berkedudukan sebagai gelandang bertipe box-to-box. Kemampuannya dalam mengolah bola dan memberikan umpan nan jeli menjadikannya salah satu pemain kunci di lini tengah.
Setelah menghabiskan lima musim di Manchester United, klub memutuskan untuk tidak memperpanjang perjanjian Herrera. Keputusan ini membuka jalan bagi Herrera untuk berasosiasi dengan Paris Saint-Germain (PSG), di mana dia segera menunjukkan performa nan mengesankan dan menjadi salah satu jagoan tim.
Di PSG, Ander Herrera telah berkontribusi besar dalam meraih beragam gelar, termasuk kekuasaan di Liga Prancis. Keberadaannya di tim semakin diperkuat dengan hadirnya Lionel Messi, nan memberikan semangat baru bagi Herrera dan seluruh skuad.
Karier Ander Herrera menunjukkan perjalanan nan menarik dari Manchester United menuju Paris Saint-Germain. Dengan keahlian dan dedikasinya, dia terus menjadi bagian krusial dalam kesuksesan tim di pentas sepak bola Eropa.
3. Memphis Depay
Pemain asal Belanda, Memphis Depay, menjadi sorotan sebagai calon penerus Cristiano Ronaldo setelah kepindahannya ke Real Madrid. Dengan mengenakan nomor punggung 7, nan merupakan warisan dari mega bintang tersebut, Depay memasuki panggung sepak bola dengan ekspektasi tinggi.
Sebelum berasosiasi dengan Manchester United, Depay menunjukkan performa nan mengesankan berbareng PSV Eindhoven. Keahlian dribelnya nan memukau, aktivitas kaki nan cepat, serta keahlian mencetak gol nan luar biasa menjadikannya salah satu pemain nan paling dinanti-nanti. Penampilannya di lapangan tidak hanya memukau penonton, tetapi juga menciptakan angan bakal masa depan cemerlang di level nan lebih tinggi.
Sayangnya, perjalanan Depay di Manchester United tidak sejalan dengan harapan. Meskipun mempunyai potensi besar, dia belum sukses menunjukkan performa nan sebanding dengan pencapaian Cristiano Ronaldo. Setelah waktu nan singkat di Old Trafford, Depay kemudian dijual ke Lyon, di mana dia sukses menemukan kembali corak permainan terbaiknya dan menjadi pemain kunci bagi tim.
Depay lampau melanjutkan pekerjaan berbareng Barcelona dan Atletico Madrid sebelum hengkang ke Brasil untuk memperkuat Corinthians.
4. Gerard Pique
Gerard Pique, pemain belakang asal Spanyol, memulai perjalanan kariernya di akademi Manchester United pada tahun 2004. Dengan postur tubuh nan tinggi dan kekuatan bentuk nan mengesankan, Pique dikenal sebagai bek handal nan susah ditembus oleh lawan. Meskipun demikian, dia menghadapi tantangan besar untuk menembus tim utama Manchester United, terutama lantaran adanya duet solid Nemanja Vidic dan Rio Ferdinand nan mendominasi posisi bek tengah.
Selama masa baktinya di United, Pique hanya mendapatkan kesempatan bermain sebanyak 12 kali. Situasi ini membuatnya mengambil keputusan krusial untuk pindah ke Barcelona pada musim 2008. Keputusan tersebut terbukti sangat tepat, lantaran di Barcelona, Pique meraih beragam kesuksesan dan gelar juara nan mengesankan.
Di klub Catalan ini, Pique tidak hanya menjadi salah satu bek tengah terbaik, tetapi juga berkontribusi besar bagi kesuksesan tim nasional Spanyol. Kariernya nan cemerlang di Barcelona menjadikannya sosok nan dihormati dalam bumi sepak bola, baik di tingkat klub maupun internasional.
5. Jaap Stam
Jaap Stam, seorang bek legendaris asal Belanda, dikenal sebagai salah satu pemain belakang terkuat di era sepak bola nan dilaluinya. Kemampuan luar biasa Stam dalam membaca serangan musuh serta kecepatannya dalam menutup ruang membuatnya menjadi sosok nan ditakuti di lapangan.
Sayangnya, puncak kariernya berbareng Manchester United pada tahun 2001 terganggu oleh cedera parah. Cedera ini berkapak pada keputusan Sir Alex Ferguson untuk melepasnya ke klub lain. Banyak nan beranggapan bahwa performa Stam bakal menurun drastis setelah mengalami cedera tersebut. Namun, dugaan ini terbukti salah.
Setelah meninggalkan Manchester United, Jaap Stam tetap menunjukkan ketangguhannya sebagai bek nan handal. Ia melanjutkan kariernya dengan sukses di klub-klub besar seperti Lazio, AC Milan, dan Ajax. Keberhasilan Stam di klub-klub tersebut membuktikan bahwa dia tetap mempunyai kualitas nan luar biasa meskipun telah mengalami cedera.
Jaap Stam tidak hanya dikenal lantaran kekuatannya di lapangan, tetapi juga lantaran kontribusinya nan signifikan untuk tim nan dibelanya. Dengan beragam pencapaian di liga-liga top Eropa, Stam meninggalkan warisan nan tak terlupakan bagi fans sepak bola.
Keberanian dan ketangguhan Jaap Stam dalam menghadapi tantangan di lapangan menjadikannya salah satu bek terhebat dalam sejarah sepak bola. Meskipun perjalanan kariernya tidak selalu mulus, dedikasi dan kemampuannya tetap diingat oleh fans di seluruh dunia.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence