Liputan6.com, Bandung- BRI Liga 1 2024/2025 resmi dimulai pada 9 Agustus 2024. Pembukaan berjalan di Bandung. Juara memperkuat Persib Bandung berhadapan dengan klub promosi PSBS Biak di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Jawa Barat.
Bobotoh cukup antusias menyerbu stadion menyaksikan pasukan Bojan Holdak berlaga. Hampir 70 persen kapabilitas stadion terisi meski pertandingan dilangsungkan di hari kerja.
Dimulainya kembali BRI Liga 1 disambut baik oleh para pedagang dan pelaku UMKM di sekitar stadion termasuk di Soreang. Mereka berambisi bisa mendapat omzet besar dari pertandingan BRI Liga 1.
Pedagang bakso cuanki di Stadion Si Jalak Harupat misalnya. Dia senang BRI Liga 1 sudah dimulai lagi. Di laga pertama saja dagangan Epul laku manis diserbu Bobotoh hingga petugas keamanan nan berjaga.
"Alhamdulillah ada peningkatan pembeli jika ada pertandingan BRI Liga 1. Ya saya berambisi Persib bisa sering-sering main disini. Karena jika ada pertandingan gini lumayan ada peningkatan daripada sehari-hari," ujar Epul saat ditemui wartawan di depan pintu VIP Si Jalak Harupat.
Epul sudah tiga tahun rutin selalu berdagang di Stadion Si Jalak Harupat jika Persib melakoni laga kandang. Pria asal Cianjur termasuk salah satu pelaku UMKM nan terbantu dengan bergulirnya BRI Liga 1.
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pedagang Merchandise Kurang Laku
Namun jika pedagang makanan tersenyum lebar, pelaku UMKM nan menjual jersey dan pernak-pernik justru kudu menerima realita pahit. Penjualan merchandise di sekitar stadion sudah tidak sebaik beberapa tahun lalu.
Para pedagang merchandise ini mengeluh sunyi lantaran kalah bersaing dengan online.
Suporter nan datang ke stadion sekarang sudah malas shopping sebelum masuk menonton pertandingan. Merea sudah membeli pernak-pernik nan diinginkan jauh hari sebelum datang menonton di stadion lewat pembelian online.
"Sekarang susah. Soalnya sekarang bumi perang di bumi online. Kalah sama online. Kita kan kaki lima jauh dari dulu-dulu. Tapi ya cari nafkah dijalanin aja. Paling laku satu-dua pangkas busana sekarang mah jauh sekali omzetnya. Daya beli masyarakat kurang," ujar Agus pedagang merchandise nan berdagang di sekitar Si Jalak Harupat.
Namun Agus punya angan besar dengan bergulirnya BRI Liga 1 2024/2025.
"Mudah-mudahan liga kali ini omzet bisa naik. Harapannya Persib juara lagi. Kalo Persib juara omsetnya pasti naik," imbuh Agus nan sudah berilmu berdagang merchandise sepak bola di seputaran stadion selama nyaris 10 tahun.
Niat BRI Dukung Liga 1
Perputaran ekonomi pada penyelenggaraan BRI Liga 1 memang sejalan dengan niat Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) kembali menjadi sponsor utama untuk empat musim berturut-turut dalam perhelatan kejuaraan sepak bola teratas di Indonesia.
Saat launching BRi Liga 1 2024/2025 awal pekan ini Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto menyatakan argumen BRI mendukung perhelatan BRI Liga 1 2024-2025 tak lepas dari aspek ekonomi nan diciptakan dengan bergulirnya kompetisi. Menurut survei dari LPEM Universitas Indonesia tahun 2020, perputaran ekonomi dari kejuaraan Liga 1 diproyeksikan dapat menciptakan perputaran duit antara Rp 2,7 hingga Rp 3 triliun dalam satu tahun.
Namun, berasas dari hasil riset terbaru nan dilakukan oleh BRI Research Institute nan dirilis pada Juli 2024, penyelenggaraan BRI Liga 1 berpotensi menciptakan perputaran duit (output ekonomi) nan jauh lebih besar bagi perekonomian Indonesia, ialah mencapai sekitar Rp10,42 Triliun.
* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.