Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Manchester United Omar Berrada dikabarkan telah menyampaikan kepada jejeran staf klub mengenai sasaran juara Liga Inggris. Dia meminta seluruh personel membantu klub menduduki takhta Inggris pada 2028.
Berrada punya argumen menetapkan angan tersebut. Musim 2027/2028 bakal bertepatan dengan seremoni 125 tahun sejak klub menggunakan identitas Manchester United setelah sebelumnya memakai nama Newton Heath.
Dalam perjalanan sejarahnya, Setah Merah telah mengukir rekor 20 gelar liga Inggris. Namun, sejak era kepelatihan Sir Alex Ferguson berhujung pada 2013, MU belum pernah lagi mengecap gelar juara Inggris. Enam pembimbing telah silih berganti mencoba, namun kandas membawa klub kembali ke puncak kejayaan.
Saat ini, Erik ten Hag menjadi sosok nan dipercaya untuk mengakhiri paceklik gelar tersebut. Akan tetapi, pembimbing asal Belanda itu baru bisa menghadirkan trofi dari arena piala domestik.
Menurut laporan The Athletic, Berrada menggelar pertemuan staf pekan lalu. Dalam pertemuan tersebut, dia menggarisbawahi ambisi klub untuk mengakhiri penantian gelar Liga Premier.
Target nan ditetapkan Berrada hanya memberikan waktu empat musim bagi klub untuk mencapai tenggat waktu tersebut. Sementara itu, prospek mereka musim ini tampak kurang menjanjikan, dengan posisi klub nan tetap terpuruk di papan tengah klasemen setelah lima pertandingan.
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pencarian Sosok untuk Mengembalikan Kejayaan MU
Ten Hag menjadi pembimbing keenam nan mengemban tugas sejak Ferguson mengundurkan diri, dan saat ini klub tampak semakin jauh dari potensi meraih gelar juara, setelah hanya bisa finis di posisi kedelapan pada musim lalu.
David Moyes hanya memperkuat kurang dari satu musim setelah ditunjuk sebagai penerus Ferguson pada tahun 2013. Sementara itu, Louis van Gaal sukses mempersembahkan trofi Piala FA, namun hanya bisa membawa klub finis di posisi keempat dan kelima selama dua tahun masa kepemimpinannya.
Jose Mourinho mungkin kurang beruntung lantaran kudu bersaing dengan Manchester City nan meraih 100 poin. Meski demikian, dia sukses membawa United mengumpulkan 81 poin pada musim 2017/2018, pencapaian terbaik sejak era Ferguson berakhir. Ole Gunnar Solskjaer juga sempat membawa klub finis sebagai runner-up pada musim 2020/2021.
Musim nan penuh gejolak terjadi ketika Ralf Rangnick ditunjuk untuk menggantikan Solskjaer. Ten Hag sempat menunjukkan tanda-tanda positif dengan membawa klub finis di posisi ketiga pada musim debutnya. Namun, performa tim mengalami kemerosotan signifikan pada musim berikutnya.
Era Baru di Tangan Jim Ratcliffe
Berrada merupakan sosok anyar di Theatre of Dreams, berasosiasi pada bursa transfer musim panas seiring dengan perombakan skuad nan diinisiasi oleh penanammodal minoritas baru Sir Jim Ratcliffe.
Dan Ashworth juga direkrut dengan angan bisa mendongkrak performa tim di lapangan hijau, namun Setan Merah kembali menghadapi masa-masa sulit.
Spekulasi kuat beredar bahwa Erik ten Hag bakal didepak pada penghujung musim lalu, tetapi seusai meraih trofi Piala FA dengan mengalahkan rival sekota Manchester City, dia mendapat kesempatan kedua.
MU kini terpuruk di ranking ke-11 klasemen, dan mengawali petualangan di Liga Europa dengan kurang meyakinkan pada Rabu lalu, hanya bisa bermain seri 1-1 di kandang sendiri melawan FC Twente.
Pelatih asal Belanda tersebut baru mengoleksi tiga kemenangan dari tujuh laga nan telah dilakoni musim ini, salah satunya melawan klub League One, Barnsley.
* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.