Liputan6.com, Jakarta- Manchester United, salah satu klub sepak bola paling bergengsi di dunia, telah resmi menunjuk Ruben Amorim sebagai manajer baru mereka. Keputusan ini diambil setelah serangkaian obrolan dan pertimbangan matang dari pihak manajemen klub, nan berambisi dapat mengembalikan performa tim ke jalur kemenangan.
Ruben Amorim, nan sebelumnya sukses membesut Sporting CP, dikenal dengan pendekatan taktisnya nan inovatif dan keahlian dalam mengembangkan talenta muda. Di bawah kepemimpinannya, Sporting CP sukses meraih gelar liga dan menunjukkan performa impresif di kejuaraan Eropa. Pengalaman dan visinya nan segar diharapkan dapat membawa angin segar bagi MU.
Para fans United menyambut baik penunjukan ini, berambisi Amorim dapat membawa filosofi permainan nan menarik dan mengembalikan tim ke posisi teratas di Liga Premier Inggris. Tantangan besar menanti Amorim, termasuk memperkuat skuad dan menghadapi persaingan ketat di liga domestik dan Eropa.
Dengan semangat baru dan strategi nan segar, Ruben Amorim siap membawa MU menuju era kejayaan baru. Para pendukung setia klub sekarang menantikan debutnya di pinggir lapangan dan berambisi memandang perubahan positif dalam permainan tim kesayangan mereka.
Namun banyak pekerjaan rumah nan kudu dibenahi Amorim di awal-awal kedatangannya di Old Trafford. MU sempat terpuruk di bawah didikan manajer Erik ten Hag sebelum membaik berbareng caretaker Ruud van Nistelrooy.
Ada 5 prioritas mendesak nan kudu dilakukan Amorim berbareng Manchester United.
Menciptakan Gaya Bermain nan Jelas
Salah satu kritik nan sering dilontarkan kepada mantan manajer Erik ten Hag adalah ketidakmampuannya untuk menerapkan style bermain nan jelas, dengan Manchester United terlalu sering mengandalkan momen-momen kualitas perseorangan untuk memenangkan pertandingan.
Amorim kudu menciptakan identitas sepak bola nan jelas di Old Trafford, dan bakal sangat menarik untuk memandang apakah dia bakal menerapkan susunan 3-4-3 nan menjadi andalannya, nan telah terbukti sangat sukses di Sporting.
Melakukan perubahan drastis di tengah musim tentu tidak mudah, namun Manchester United memerlukan style permainan nan jelas di bawah Amorim. Jika dia memutuskan untuk membawa susunan 3-4-3 miliknya, semestinya ada perbedaan nan nyata dalam permainan tim.
Amorim bakal mempunyai waktu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya selama jarak internasional pada bulan November. Namun, setelah itu, dia bakal dihadapkan pada agenda pertandingan nan padat, dan kudu ada peningkatan besar dalam kualitas permainan nan telah ditampilkan sepanjang musim ini.
Kembalinya Luke Shaw dan Leny Yoro bisa menjadi kunci dalam rencananya. Shaw merupakan pemain nan ideal untuk beraksi sebagai bek sayap kiri, sementara Yoro mempunyai kecepatan nan dibutuhkan untuk bermain di salah satu posisi luar dalam susunan tiga bek.
Komposisi di Lini Tengah
Kembalinya Kobbie Mainoo nan tidak lama lagi pasti bakal menjadi berita ceria bagi Amorim, terutama lantaran lini tengah adalah area nan memerlukan perhatian unik dari pembimbing kepala baru. Di bawah pengarahan Van Nistelrooy, memang ada peningkatan nan jelas, tetapi tim tetap terlalu terbuka di bagian tengah.
Casemiro dan Christian Eriksen sering kesulitan ketika pertandingan menjadi lebih intens lantaran kurangnya kecepatan mereka. Namun, Manuel Ugarte baru mulai menunjukkan kenapa Manchester United menginginkannya selama musim panas.
Saat melawan Leicester, pemain internasional Uruguay ini melakukan delapan tekel, jumlah terbanyak nan pernah dicatatkan oleh pemain Man United dalam pertandingan Liga Premier sejak pencatatan dimulai.
Amorim mengenal Ugarte dengan baik dari waktu mereka berbareng di Sporting, dan pemain berumur 23 tahun ini bisa menjadi pasangan nan menarik dengan Mainoo di lini tengah. Namun demikian, semuanya bakal berjuntai pada pengaturan strategi dari satu pertandingan ke pertandingan lainnya.
Casemiro telah menjadi salah satu pemain MU nan tampil lebih baik dalam beberapa pekan terakhir, dengan pemain asal Brasil tersebut tampaknya tetap mempunyai peran krusial untuk klub ke depannya.
Perbaiki Penyelesaian Akhir
Alejandro Garnacho telah mencetak tujuh gol untuk Manchester United musim ini, sementara Bruno Fernandes sekarang mengoleksi empat gol, dengan pemain internasional Portugal tersebut kembali menemukan performa terbaiknya di bawah didikan Van Nistelrooy. Namun, kurangnya penyerang nan tajam tetap menjadi perhatian serius bagi klub; Rasmus Hojlund dan Joshua Zirkzee hanya sukses mencetak tiga gol di antara mereka dalam 29 penampilan, nan merupakan statistik nan mengkhawatirkan.
Kedua penyerang ini masing-masing baru mencetak satu gol di Liga Premier musim ini. Tak ada tim lain nan lebih banyak menyia-nyiakan kesempatan emas (26) dibandingkan Manchester United di Liga Premier musim ini, dengan pertandingan terbaru melawan West Ham United menjadi contoh nyata.
Amorim meninggalkan klub nan mempunyai Viktor Gyokeres, dengan pemain internasional Swedia tersebut mencetak 23 gol luar biasa dalam 18 penampilan di semua kejuaraan selama musim 2024-25.
Pelatih kepala baru tidak mempunyai kemewahan bekerja dengan penyerang nan produktif di Old Trafford, namun dia kudu menemukan langkah untuk meningkatkan produktivitas tim di lini depan alias mereka bakal kehilangan kesempatan untuk bersaing memperebutkan posisi di kejuaraan Eropa.
Sporting tampil penuh gol musim ini, mencetak empat gol lagi pada hari Minggu sehingga total menjadi 39 gol dalam 11 pertandingan liga mereka, sementara mereka telah mencatatkan sembilan gol dalam empat pertandingan Liga Champions, termasuk empat gol melawan Manchester City pada pertandingan terakhir.
Keseimbangan di Pertahanan
Jika Amorim mau menerapkan susunan tiga bek, maka susunannya kudu konsisten; Ten Hag terlalu sering melakukan perubahan pada posisi bek tengah, apalagi di tengah pertandingan, dan perihal ini tidak boleh terjadi jika tim mau meraih kesuksesan.
Jonny Evans kembali membuktikan dirinya sebagai pemain nan dapat diandalkan musim ini; sementara itu, Harry Maguire sudah lama tidakhadir dan tetap belum kembali berlatih, nan membikin pilihan menjadi terbatas, namun pemain asal Inggris tersebut diharapkan bisa kembali sebelum akhir tahun.
Saat Yoro kembali, dapat diasumsikan bahwa pemain asal Prancis tersebut bakal menjadi bagian dari trio bek reguler berbareng Matthijs de Ligt dan Lisandro Martinez, dengan Shaw bermain di sisi kiri, meninggalkan Noussair Mazraoui dan Diogo Dalot untuk bersaing memperebutkan posisi di sisi kanan.
Tentu saja, bakal ada perubahan selama periode sibuk, tetapi jika para pemain mau membangun hubungan dalam sistem baru, maka kudu ada rasa saling mengenal, terutama di area lapangan nan krusial ini.
Mengembalikan Kehebatan Marcus Rashford
Ada beberapa tanda positif dari Marcus Rashford di awal musim 2024-25. Pemain berumur 27 tahun ini sukses mencetak empat gol dan memberikan tiga assist dalam 17 penampilan. Namun, catatannya di Liga Premier hanya satu gol dan satu assist dalam 10 pertandingan.
Rashford hanya bermain penuh selama 90 menit dalam satu pertandingan Liga Premier sejak awal September, sebuah statistik nan cukup mengkhawatirkan. Masih kudu dilihat gimana lulusan akademi ini bakal beradaptasi dengan sistem baru nan diterapkan oleh Amorim.
Amorim, jika menggunakan susunan 3-4-3, condong menyukai pemain menyerangnya bermain lebih ke dalam. Ini bisa menjadi untung bagi Rashford, lantaran dia bisa lebih dekat ke kotak penalti. Namun, pembimbing juga kudu menempatkan Fernandes dan Garnacho dalam tim.
Rashford tetap jauh dari performa gemilangnya saat mencetak 30 gol dan 11 assist dalam 56 pertandingan di semua kejuaraan pada musim 2022-23. Ia terus terlihat frustrasi.
Pergantian manajer mungkin menjadi kunci bagi Rashford untuk menemukan kembali performa terbaiknya. Ini bakal menjadi tantangan besar bagi Amorim untuk membantu pemain Inggris ini melewati masa susah dalam kariernya.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence