Liputan6.com, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong tengah memantau pemain jelang kualifikasi Piala Dunia 2026 area Asia. Dia menyaksikan pertandingan antara Malut United dan Persebaya Surabaya dalam pekan kedua BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Madya, Jakarta Pusat, Jumat (16/8/2024) sore WIB.
Dalam laga tersebut, Shin Tae-yong memberikan petunjuk mengenai daftar pemain nan bakal dipanggil untuk memperkuat Timnas Indonesia pada ronde ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 area Asia.
Salah satu sinyal nan menarik perhatian adalah ketika Shin Tae-yong menunjukkan ketidakberminatannya untuk memanggil Elkan Baggott. "Tidak ada," jawabnya singkat sembari menggelengkan kepala.
Elkan Baggott memang pernah terlibat masalah dengan Shin Tae-yong, dan memandang sejarah tersebut, tampaknya bakal susah bagi pemain ini untuk kembali ke Timnas Indonesia.
Dalam tulisan ini, Bola.com merangkum sejumlah pemain nan pernah mengalami masalah dengan Shin Tae-yong dan akhirnya terdepak dari timnas.
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Osvaldo Haay
Keinginan Osvaldo Haay untuk kembali memperkuat Timnas Indonesia tampaknya sudah pupus. Bukan hanya lantaran semakin banyaknya pemain naturalisasi nan meramaikan skuat, tetapi juga lantaran kesalahan nan dilakukannya sendiri. Seandainya dia tidak terlibat bentrok dengan Shin Tae-yong, pekerjaan penyerang berumur 26 tahun ini mungkin tidak bakal berhujung begitu cepat.
Osvaldo Haay sempat masuk dalam daftar pemanggilan timnas menjelang laga melawan Chinese Taipei. Shin Tae-yong pun meminta semua pemain, termasuk Osvaldo, untuk segera terbang ke Jakarta guna mengikuti pemusatan latihan nan dijadwalkan berjalan dari 19 hingga 30 September 2021.
Namun, hingga pemisah waktu nan tidak ditentukan, Osvaldo Haay tak kunjung muncul. Shin Tae-yong jelas merasa kesal, terutama lantaran Osvaldo menyatakan tidak bisa mengikuti pemusatan latihan lantaran sakit. "Tapi, saya tidak menerima pemberitahuan mengenai sakit itu. Bagi saya, seorang pemain kudu mempunyai tanggung jawab dan disiplin nan tinggi," tegas STY saat itu.
Saddil Ramdani
Saddil Ramdani sejatinya adalah salah satu pemain kunci bagi Shin Tae-yong. Sejak pembimbing asal Korea Selatan itu mengambil alih Timnas Indonesia pada tahun 2021, Saddil sering kali menjadi pilihan utama dalam susunan pemain. Kepercayaan nan diberikan oleh pembimbing tidak disia-siakan oleh winger berumur 25 tahun ini.
Salah satu momen terbaiknya terjadi saat Tim Garuda melakoni laga kualifikasi Piala Dunia 2026 area Asia di Rizal Memorial Stadium, Manila, Filipina, pada November lalu. Gol penyama nan dicetak Saddil pada menit ke-70 sukses menyelamatkan Indonesia dari kekalahan, dan membikin Filipina kudu puas dengan hasil seri 1-1. Namun, saat PSSI merilis daftar pemain untuk Piala Asia 2023, nama Saddil Ramdani tidak muncul dalam 23 pemain nan dipanggil oleh Shin Tae-yong. Hal ini menimbulkan tanda tanya.
Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji, memberikan penjelasan mengenai absennya Saddil. "Ada kriteria nan dinilai oleh coach Shin Tae-yong, mulai dari aspek teknis hingga strategis," ungkap Sumardji.
Namun, belakangan muncul berita bahwa Saddil Ramdani tidak lagi menjadi bagian dari rencana STY lantaran masalah sikap. Shin Tae-yong dikenal sebagai pembimbing nan disiplin dan tegas dalam pendekatannya. Keputusan ini tentu menjadi sorotan, mengingat kontribusi Saddil nan sebelumnya sangat berfaedah bagi timnas.
Ramai Rumakiek
Umurnya tetap sangat muda, baru 21 tahun. Seandainya tidak terjadi perselisihan dengan Shin Tae-yong, kemungkinan besar Ramai Rumakiek bakal mendapatkan lebih banyak kesempatan untuk memihak Timnas Indonesia.
Namun, nasib berbicara lain, dan winger Persipura Jayapura ini kudu tersisih. Ramai Rumakiek terpaksa dicoret dari skuad lantaran dia tidak memenuhi panggilan Shin Tae-yong menjelang SEA Games 2023. Hingga Timnas Indonesia berangkat ke Korea Selatan untuk pemusatan latihan (TC), Ramai Rumakiek belum juga muncul. Ia mengaku tidak bisa datang TC lantaran sakit.
Shin Tae-yong pun menyarankan agar Ramai menjalani perawatan di Jakarta, tetapi kabarnya Ramai menolak tawaran tersebut. Shin Tae-yong kemudian memberikan kesempatan lain dengan meminta Ramai untuk menyerahkan paspor demi kelancaran pengurusan visa. Sayangnya, Ramai lagi-lagi tidak merespons.
"Kami sudah mengirimkan surat panggilan, tetapi dia tidak memberikan tanggapan. Terpaksa saya kudu menjatuhkan sanksi," kata STY saat itu mengenai sikap Ramai nan dianggap menentang.
* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.