Liputan6.com, Jakarta- Ruud van Nistelrooy, asisten pembimbing Manchester United (MU), sekarang mengambil alih posisi sebagai pembimbing interim setelah pemecatan Erik ten Hag. Debutnya sebagai pembimbing bakal berjalan ketika MU bertanding melawan Leicester City dalam arena Carabao Cup pada Kamis, 31 Oktober 2024, awal hari WIB.
Pria Belanda itu dipilih oleh Erik ten Hag untuk menjadi asistennya pada musim panas 2024. Kini, mantan striker MU tersebut berkesempatan untuk menunjukkan kemampuannya sebagai pembimbing kepala sementara, hingga manajemen klub menemukan pengganti permanen.
Perubahan ini tentu saja memicu rasa penasaran di kalangan fans MU. Banyak nan berambisi mantan striker kesayangan ini dapat membawa tim kembali ke jalur kemenangan dan menghadirkan performa nan lebih baik dalam waktu dekat.
Dengan latar belakang sebagai mantan pemain MU dan pengalaman sebagai manajer PSV Eindhoven, Ruud van Nistelrooy mempunyai potensi untuk meramu strategi nan efektif.
Para fans sekarang menantikan gimana komposisi pemain nan bakal dia pilih untuk memaksimalkan performa tim. Berikut adalah beberapa opsi nan mungkin bakal diterapkan Ruud van Nistelrooy dalam pertandingan mendatang:
Cadangkan Casemiro
Dalam susunan 4-2-3-1, Manchester United menampilkan susunan pemain sebagai berikut: Andre Onana di posisi kiper; Diogo Dalot, Matthijs de Ligt, Lisandro Martinez, dan Noussair Mazraoui sebagai lini belakang; Christian Eriksen dan Manuel Ugarte mengisi posisi gelandang; serta Marcus Rashford, Bruno Fernandes, dan Alejandro Garnacho mendukung penyerang Rasmus Hojlund.
Meskipun Casemiro sukses mencetak gol dalam kekalahan 1-2 melawan West Ham United di pertandingan terakhir Premier League, ada pertimbangan untuk mencadangkan pemain asal Brasil ini. Pelatih Erik ten Hag sebelumnya telah menunjukkan support kepada Casemiro, namun performa terbaiknya sepertinya tetap susah dicapai.
Dengan situasi ini, Van Nistelrooy mungkin mempertimbangkan untuk menempatkan Casemiro di bangku cadangan. Manchester United mempunyai pengganti di posisi gelandang, ialah Manuel Ugarte, nan belum mendapatkan banyak kesempatan bermain sejak berasosiasi dari PSG. Memanfaatkan Ugarte bisa menjadi langkah strategis untuk meningkatkan performa tim.
Keputusan mengenai susunan pemain dan strategi bakal sangat berpengaruh pada hasil pertandingan mendatang. Dengan mempertimbangkan kondisi Casemiro dan potensi Ugarte, Manchester United diharapkan dapat menemukan kombinasi terbaik untuk meraih kemenangan di laga-laga selanjutnya.
Formasi MU
Formasi nan digunakan adalah 4-2-3-1, dengan susunan pemain sebagai berikut:
- Pemain Kiper: Andre Onana
- Pemain Belakang: Diogo Dalot, Matthijs de Ligt, Lisandro Martinez, Noussair Mazraoui
- Pemain Tengah: Christian Eriksen, Casemiro
- Pemain Depan: Marcus Rashford, Bruno Fernandes, Alejandro Garnacho
- Ujung Tombak: Joshua Zirkzee
Jika Ruud van Nistelrooy memutuskan untuk mempertahankan Casemiro di posisi gelandang, perubahan di lini depan bisa menjadi langkah nan bijaksana. Memberikan lebih banyak kesempatan kepada Joshua Zirkzee sebagai penyerang utama dapat menjadi solusi nan menarik, terutama mengingat performa Rasmus Hojlund nan baru mencetak dua gol di semua kejuaraan musim ini.
Pemain asal Belanda, Hojlund, belum sukses menambah pundi-pundi golnya sejak mencetak satu-satunya gol di pertandingan pembuka Premier League melawan Fulham. Meskipun demikian, dia menunjukkan kontribusi positif dengan memberikan assist untuk gol Casemiro saat melawan West Ham United setelah masuk dari bangku cadangan.
Dengan mempertimbangkan performa dan potensi nan dimiliki Zirkzee, Ruud van Nistelrooy mungkin perlu mengevaluasi untuk menempatkannya dalam starting XI. Hal ini dapat memberikan akibat positif bagi dinamika tim dan meningkatkan kesempatan mencetak gol di laga-laga mendatang.
Perubahan Skema
Manchester United (MU) dapat mempertimbangkan susunan 3-5-2 sebagai solusi untuk memperbaiki performa pertahanan nan sering mendapat kritik. Dalam skema ini, posisi pemain bakal diisi oleh:
- Andre Onana (kiper)
- Matthijs de Ligt, Jonny Evans, Lisandro Martinez (bek tengah)
- Diogo Dalot, Bruno Fernandes, Casemiro, Christian Eriksen, Noussair Mazraoui (gelandang)
- Rasmus Hojlund, Marcus Rashford (penyerang)
Penerapan susunan ini memungkinkan MU untuk menempatkan tiga bek tengah, nan dapat memberikan stabilitas lebih di lini belakang. Jonny Evans, dengan pengalaman nan dimilikinya, dapat menjadi kunci dalam memperkuat pertahanan tim. Meskipun MU jarang melatih susunan ini, perubahan taktis ini bisa menjadi langkah positif untuk mengatasi masalah melindungi nan ada.
Dengan susunan 3-5-2, bek sayap seperti Noussair Mazraoui dan Diogo Dalot dapat berfaedah lebih agresif. Mereka tidak hanya bekerja bertahan, tetapi juga dapat membantu serangan dengan maju ke depan dan beralih bentuk menjadi pemain sayap. Hal ini bakal memberikan ragam dalam serangan dan menciptakan lebih banyak kesempatan bagi penyerang.
Formasi ini juga memungkinkan adanya tiga gelandang, memberikan kontrol lebih besar di tengah lapangan. Rasmus Hojlund bakal mendapatkan support dari Marcus Rashford, nan cocok untuk berkedudukan sebagai penyerang dinamis. Kombinasi ini berpotensi meningkatkan efektivitas serangan MU.
Secara keseluruhan, penerapan susunan 3-5-2 bisa menjadi strategi nan menarik bagi Manchester United untuk memperkuat pertahanan sekaligus meningkatkan daya serang tim. Dengan penyesuaian taktis nan tepat, tim dapat menghadapi tantangan di musim ini dengan lebih percaya diri.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence