tim | CNN Indonesia
Kamis, 21 Nov 2024 07:00 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat 137 bank di Indonesia tutup dalam 19 tahun terakhir.
Bank-bank tersebut kebanyakan merupakan Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) nan telah menyelesaikan proses likuidasi.
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan info tersebut merupakan rangkuman dari jumlah BPR-BPRS nan ditutup sejak LPS mulai beraksi pada 2005 sampai dengan September 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak LPS beraksi 2005 sampai dengan 30 September 2024, jumlah BPR-BPRS nan telah dilikuidasi adalah 137 bank, nan terdiri dari satu bank umum dan 123 BPR serta 13 BPRS," kata Purbaya, dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi XI DPR RI, Rabu (20/11) seperti dikutip dari detik.com.
Sedangkan sepanjang tahun 2024 alias hingga triwulan III 2024, lanjut Purbaya, LPS mencatat ada sebanyak 15 BPR-BPRS nan dicabut izin usahanya (CIU) oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Lalu ada sebanyak 17 BPR-BPRS nan tetap berjalan proses likuidasinya, di mana ada tambahan dua dari tahun lalu.
"Pada 2024 LPS sukses melakukan penyehatan terhadap satu BPR Indramayu nan sebelumnya ditampilkan oleh OJK sebagai bank dalam resolusi dan telah kembali menjadi bank normal pada bulan Mei 2024. Ini kasus pertama. Ini juga bisa terjadi lantaran kerjasama erat antara LPS dengan OJK," ujarnya.
LPS juga telah menyelesaikan proses likuidasi dari dua BPR ialah BPR Pasar Umum dan BPR Persada Guna pada 2024 ini. Menurutnya, proses likuidasi atas kedua BPR tersebut menunjukkan efisiensi nan baik dengan rata-rata waktu penyelesaian selama 15 bulan.
Di samping itu, Purbaya juga melaporkan bahwa LPS sukses meningkatkan efisiensi pembayaran klaim kepada pengguna penyimpan bank nan dicabut izin usahanya. Sampai dengan triwulan III 2024, realisasi pembayaran pertama kali dan sebagian besar atas simpanan layak bayar rata-rata memerlukan 5 hari kerja sejak pencabutan izin upaya BPR alias BPRS.
"Ini lebih sigap dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Percepatan pembayaran klaim ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perbankan dan masyarakat tidak panik ketika terdapat bank nan bermasalah," kata Purbaya.
"Jadi kami senang berupaya merubah gambaran kami. Kalau dulu kami dikenal sebagai malaikat maut, jika LPS datang, bank bakal jatuh. Sekarang kita jadi sahabat nasabah, Pak. Kalau LPS datang, duit pengguna aman," sambungnya.
[Gambas:Video CNN]
(agt/agt)