Video Menyesatkan di TikTok Klaim Siapa pun Bisa Curi Kartu Kredit Pakai AirDrop

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video persekongkolan tentang iPhone beredar di TikTok. Kali ini, sang konten creator TikTok memperingatkan pengguna bahwa AirDrop bisa digunakan untuk memberi siapa pun akses tak terbatas ke semua file dan info nan tersimpan di iPhone pengguna, termasuk nan disimpan di Apple Wallet.

Tidak jelas dari mana sumber rumor tersebut, namun konten pembuat TikTok @vanessaromito13 mengarahkan pengguna untuk menuju ke pengaturan untuk menonaktifkan berbagi AirDrop.

Mengutip Apple Insider, Rabu (18/12/2024), dalam video tersebut, sang konten pembuat memberikan petunjuk kepada pengguna untuk menonaktifkan "pencarian dengan iPhone lainnya," padahal fitur tersebut sebenarnya bukan fitur nan ada.

Kemungkinan sebenarnya @vanessaromito13 mmengarahkan pengguna untuk menonaktifkan "Bringing Devices Together" alias keahlian AirDrop untuk menerima AirDrop dari siapa pun. Ini merupakan fitur nan diaktifkan dan nonaktifkan setelah 10 menit.

Sementara itu, video lain nan ditemukan oleh Daily Dot ialah milik @the_journey76 mengklaim, pelaku kejahatan bisa mem-by pass pengguna dari satu iPhone ke iPhone lain menggunakan pengaturan AirDrop dan mereka bisa mendapatkan semua kartu di Wallet si pengguna.

Untuk itu, sang konten pembuat mengarahkan pengguna untuk menonaktifkan AirDrop sepenuhnya sebagai Tindakan pencegahan.

Kedua video itu menyalahkan update terkini iOS 18.1 nan dirilis pada Oktober lalu. Meski begitu, komentar dari video ini dipenuhi para pencela dan pembela Apple.

iPhone 16 saat ini dinyatakan terlarangan diperjualbelikan di Indonesia lantaran belum terdaftar di Kementerian Perindustrian dan belum mempunyai Sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Agar iPhone 16 bisa legal beredar di Indonesia, produsen kudu ...

Asal tahu saja, rumor semacam ini menyebar dengan sigap di media sosial dan seringkali berubah serta menjadi rumor-rumor baru lainnya.

Faktanya, dikutip dari Apple Insider, AirDrop tidak dapat dipakai untuk mentransfer info kartu angsuran dan kartu debit dari satu pengguna ke pengguna lain, melalui iPhone.

Hal tersebut tentunya dianggap tidak bakal menjadi fitur nan berfaedah buat mereka.

Alih-alih memakai WhatsApp, jika pengguna memberikan info kartu mereka kepada pengguna lain nan dipercaya, perihal ini bisa dilakukan melalui fitur pembayaran bawaan Apple, seperti Apple Pay melalui iMessage dan lainnya.

Dari mana masalah ini beredar? Pada iOS 17, Apple memungkinkan pengguna untuk berbagi info kontak dengan mudah melalui fitur baru berjulukan NameDrop.

NameDrop memungkinkan pengguna untuk dengan mudah berbagi info kontak nan relevan beserta Poster Kontak dengan ketukan NFC.

Fitur ini berfaedah untuk berbagi info pengguna dengan sesesorang tanpa perlu mengetikkan semuanya. Namun, ada juga kekhawatiran bahwa fitur ini bisa digunakan untuk pelecehan, tapi tidak ada Tindakan pencegahan untuk mencegah perihal tersebut terjadi.

Baru-baru ini, fitur di iOS 18.1 memungkinkan pengguna memberikan akses jarak jauh ke perangkat Apple mereka melalui FaceTime. Seperti nan ditunjukkan Daily Dot, fitur ini memerlukan izin definitif dan bisa mencabut akses kapan saja.

Meski ada seseorang nan membuka aplikasi Wallet dari jarak jauh, aplikasi tersebut tidak menyediakan banyak info berguna. Nomor kartu disembunyikan, hanya empat digit terakhir nan bisa dilihat.

Meski begitu, penipuan melalui Apple Pay tetap mungkin terjadi. Pada Mei lalu, Apple Insider mengetahui adanya penipuan Apple Pay, di mana penipu mengenakan biaya tambahan kepada pengguna melalui fitur tap untuk bayar via iPhone.

Alih-alih melalui AirDrop, penipuan ini mengandalkan penipu nan menyasar perseorangan nan sedang stress dan berambisi mereka tidak menyadari adanya biaya tambahan.

Penipuan lainnya memanfaatkan fitur NFC. Seperti fitur tap-to-pay Apple Pay, dalam skenario ini, penipu bisa mencuri transaksi dengan meletakkan smartphone mereka di dekat tempat pembayaran, saat di tempat ramai.