Liputan6.com, Jakarta - Gelombang tantangan di Manchester United kembali menghantam Ruben Amorim. Kali ini, pernyataan mengejutkan Marcus Rashford tentang keinginannya meninggalkan Old Trafford memaksanya mengeluarkan reaksi tegas.
Penyerang original Manchester dan produk akademi klub tersebut memilih media untuk mengungkapkan hasratnya untuk hengkang, sebuah keputusan nan jelas tidak berkenan di mata Amorim. Pelatih Portugal ini, nan baru saja menggantikan Erik ten Hag, sekarang dipaksa menghadapi drama baru di tengah upayanya beradaptasi dengan Liga Premier.
"Seandainya ini saya, mungkin saya bakal berbincang dulu dengan manajer sebelum melakukan wawancara. Tapi sudahlah."
"Jika saya terlalu menanggapi perihal ini, media bakal terus membahasnya. Tapi jika saya bilang ini bukan masalah, artinya saya menurunkan standar," tambahnya.
Yang lebih menyesakkan, kontroversi ini justru muncul pasca kemenangan berhistoris atas Manchester City. Kini, akibat ulah Rashford, spekulasi tentang masa depan Rashford bakal terus membayangi Setan Merah.
Amorim Yakin Bisa Bangkitkan Performa Rashford
Di kembali kontroversi nan menyelimuti, Marcus Rashford tetap menyimpan potensi besar. Dia mempunyai kecepatan mematikan dan keahlian menciptakan kesempatan dari situasi sulit. Kedua kualitas tersebut nan membikin Ole Gunnar Solskjaer pernah mempercayakan ujung tombak Manchester United kepadanya.
Ruben Amorim pun tak menampik talenta alamiah sang penyerang berumur 27 tahun itu. "Klub sekaliber ini butuh talenta besar, dan dia punya itu. Yang Rashford butuhkan hanyalah konsistensi di level tertinggi. Itulah konsentrasi saya," kata Amorim.
"Target saya adalah memaksimalkan potensi Marcus Rashford sebagai pemain. Bukan masa depan nan saya pikirkan, tapi masa kini. Saya mau mendapatkan nan terbaik dari setiap pemain. Itulah nan terpenting. Prioritas saya adalah kemenangan dan peningkatan performa tim," tambah Amorim.
Rekam jejak Amorim dalam mengembangkan pemain muda patut diperhitungkan. Di bawah asuhannya, talenta-talenta seperti Amad Diallo dan Manuel Ugarte sukses mencapai level terbaik mereka.
Antara Potensi dan Realita
Terlepas dari kritik soal etika pertahanannya, Marcus Rashford tetap menjadi salah satu pemain paling rawan di Liga Premier saat berada dalam performa puncak. Statistik musim 2022/2023 membuktikannya dengan torehan 30 gol dan sembilan assist, 17 gol di antaranya tercipta di Liga Premier.
Mengakui talenta luar biasa Rashford, Ruben Amorim tetap menekankan pentingnya konsentrasi ke masa kini. "Tim ini lebih baik dengan Marcus Rashford, itu kebenaran sederhana. Kami bakal mencoba beragam langkah untuk mengembalikan dia ke level terbaiknya," ujar pembimbing Portugal tersebut.
"Yang perlu ditekankan adalah tim selalu di atas individu. Evaluasi bakal dilakukan pada waktu nan tepat," tambahnya dengan tegas.