Meta Didenda Irlandia Sebesar Rp 4,2 Triliun, Gara-Gara Apa?

Sedang Trending 3 hari yang lalu

Liputan6.com, Jakarta - Meta, induk dari Facebook, Instagram, dan Threads kembali tersandung masalah karenda dijatuhi denda oleh Komisi Perlindungan Data (DPC) Irlandia sebesar 251 juta euro alias Rp 4,2 triliun.

Pihak Irlandia, mengatakan denda ini layangkan ke Meta setelah ditemukan kebocoran info pribadi FB pada 2018 memengaruhi 29 juta pengguna di bumi pada September 2018.

Kebocoran data ini mencakup info sensitif seperti nama lengkap, alamat email, hingga nomor telepon pengguna.

Dari jumlah tersebut, sekitar tiga juta info pengguna Facebook berasal dari Uni Eropa dan Wilayah Ekonomi Eropa, mengutip South China Morning Post, Rabu (18/12/2024).

Penyebab Kebocoran Data FB di 2018?

Menurut laporan, kebocoran info Facebook terjadi lantaran pelaku kejahatan siber mengekspoitasi token pengguna Facebook.

Meski Meta telah memperbaiki masalah tersebut, DPC menyimpulkan perusahana rintisan Mark Zuckerberg tersebut melanggar Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR).

"Meta kandas mendokumentasikan kebenaran pelanggaran ini dan langkah-langkah diambil untuk memperbaikinya," ungkap DPC.

Meta mengatakan, mereka telah mengambil tindakan segera untuk mengatasi masalah tersebut dan memberi tahu pengguna Facebook terkena akibat kebocoran info FB itu.

"Kami mempunyai serangkaian langkah keamanan terdepan untuk melindungi pengguna di seluruh platform media sosial tersebut," ucap perwakilan Meta. Namun, Meta berencana mengusulkan banding atas keputusan DPC ini.

Tahun ini, DPC juga telah menjatuhkan denda sebesar 91 juta euro kepada Meta pada September mengenai dugaan penyimpanan kata sandi pengguna.

Berkaca dari perihal tersebut, ada baiknya pengguna untuk memperbarui kata sandi secara berkala, mengaktifkan authentikasi dua faktor, dan waspada terhadap aktivitas mencurigakan di akun media sosial.

Threads Tembus 300 Juta Pengguna

<p>Aplikasi Threads dari IG sekarang telah tersedia dan bisa diunduh di Google Play Store. (Liputan6.com/Agustinus M. Damar)</p>

Meta terus mencetak rekor baru, aplikasi Threads kini telah mencapai 300 juta pengguna, dengan lebih dari 100 juta pengguna aktif setiap harinya.

Mark Zuckerberg membagikan berita ini melalui Threads dengan menyatakan bahwa “Threads terus menunjukkan momentum nan kuat.”

Mengutip Engadget, Rabu (18/12/2024), Zuckerberg optimis Threads mempunyai kesempatan besar untuk mejadi aplikasi miliaran pengguna berikutnya dari Meta. Walau tetap jauh dari sasaran tersebut, pertumbuhan Threads semakin pesat.

Setelah mencapai 100 juta pengguna tahun lalu, jumlahya melonjak ke 275 juta di awal November, dan sekarang menembus 300 juta pengguna.

Menurut Apple, Threads juga menjadi aplikasi kedua nan paling banyak diunduh sepanjang 2024.

Fitur Iklan di Threads

Membuka aplikasi Threads IG di Play Store pada Kamis (6/7/2023). (Liputan6.com/Laudia Tysara)

Untuk ke depan-nya, Meta tampaknya bakal memanfaatkan momentum ini dengan lebih agresif. Berdasarkan laporan dari The Information, perusahaan berencana mulai menguji iklan di Threads pada awal 2025.

Selain Threads, aplikasi lain seperti Bluesky juga menunjukkan pertumbuhn signifikan. Platform terdesentralisasi ini nyaris menggandakan jumlah penggunanya pada November dan sekarang mempunyai sekitar 25 juta pengguna

Meskipun skalanya tetap jauh lebih mini dibanding Threads, Meta tampaknya mengangkat beberapa fitur unik Bluesky, seperti starter packs dan custom feeds.

Dengan perkembangan ini, Threads semakin memperkuat posisinya di persaingan platform sosial baru. Dan akankah Threads terus melaju alias menghadapi tantangan ke depannya?

Threads Tambah Fitur Baru: Bisa Lihat Statistik Postingan!

Aplikasi Threads (Liputan6.com/ Agustin Setyo W).

Di sisi lain, Threads sedang menguji fitur baru nan memungkinkan pengguna memandang seberapa terkenal postingan mereka. 

Sebelumnya, fitur “Insights” hanya menampilkan metrik campuran untuk semua postingan. Kini, pengguna bisa memandang performa setiap postingan secara individu.

Bagi pengguna Threads nan kebagian ikut dalam uji coba, mereka bisa mengurutkan postingan berasas jumlah views, like, alias reply nan paling banyak maupun paling sedikit.

Selain itu, ada juga info mengenai berapa banyak pengikut dan bukan pengikut nan berinteraksi dengan postingan tersebut. Yang lebih menarik, pengguna juga bisa memandang berapa banyak orang nan mengikuti akun mereka setelah memandang postingan tertentu.

Adam Mosseri, kepala Instagram, mengungkapkan bahwa fitur ini bermaksud membantu pengguna lebih memahami jenis konten nan resonan dengan audiens mereka, apalagi setelah Threads mengubah algoritmanya untuk lebih menampilkan konten dari akun nan diikuti.

Sumber liputan6.com teknologi
liputan6.com teknologi