Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Transmigrasi (Kementrans) terus memperkuat perannya sebagai mitra strategis Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mendukung sasaran kemandirian pangan nasional. Dukungan ini diwujudkan melalui penyediaan tenaga kerja nan siap terlibat dalam pengelolaan lahan pertanian.
Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman, menegaskan perihal ini saat mengunjungi lahan cetak sawah dan area transmigrasi Dadahup di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Kamis (19/12). Ia pun menegaskan komitmen kementeriannya untuk menyediakan tenaga kerja nan dibutuhkan guna mengelola lahan pertanian, terutama dalam program cetak sawah baru.
"Kementerian Transmigrasi adalah mitra strategis Kementerian Pertanian nan siap membantu dalam penyediaan tenaga kerja," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (20/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kunjungan tersebut bermaksud memetakan kebutuhan tenaga kerja untuk mengelola 200 ribu hektar sawah. Selain itu, penemuan kepemilikan lahan dalam corak saham, tengah dikaji untuk meningkatkan kesejahteraan transmigran.
Kepemilikan model ini merupakan perwujudan dari kepemilikan berbareng lahan transmigrasi. Saham-saham ini diterbitkan oleh Badan Layanan Umum (BLU) di tiap area transmigrasi.
"Jika dulu diberikan lahan dua hektare, ke depan sedang diusulkan untuk ditambah menjadi lima hektare, namun dalam corak saham," imbuh Iftitah.
Di sisi lain, Kementan menyampaikan telah membentuk Brigade Pangan untuk meningkatkan produktivitas pertanian melalui penerapan teknologi modern dan melibatkan generasi muda alias milenial, serta mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif.
Setiap brigade, nan terdiri dari 15 petani, bakal bertanggung jawab mengelola 200 hektar sawah, sehingga dibutuhkan sekitar 15 ribu petani untuk mencapai sasaran lahan.
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Andi Nur Alam Syah, menyatakan area transmigrasi Dadahup didorong untuk menjadi centre of excellence dalam penyelenggaraan pertanian modern terintegrasi dan inklusif.
"Progres pembukaan lahan cetak sawah di Kabupaten Kapuas sendiri seluas 3.125,67 hektare," ucapnya.
Selain berfokus pada lahan pertanian, kunjungan Menteri Iftitah juga mencakup peninjauan desa eks transmigran Danda Jaya nan sedang mengembangkan produksi jamur tiram. Inisiatif ini menjadi salah satu sumber pendapatan tambahan bagi penduduk transmigran, menunjukkan diversifikasi ekonomi lokal di area transmigrasi.
Sebagai informasi, kerja sama KemenTrans dan Kementan bakal diprioritaskan di lima provinsi nan menjadi letak utama program swasembada pangan, ialah Papua Selatan, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Selatan.
Kolaborasi kedua kementerian ini diharapkan dapat mempercepat pencapaian kemandirian pangan nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat transmigran.
(rir/rir)