InJourney Transformasi 2 Bandara untuk Hadapi Libur Nataru

Jakarta, CNN Indonesia --

PT Angkasa Pura Indonesia alias InJourney Airports memastikan kesiapan seluruh airport di bawah pengelolaannya dalam menyambut libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). 

Jumlah trafik penumpang InJourney Airports selama periode Nataru di 37 airport diproyeksikan meningkat sebesar 6% dibandingkan tahun lampau dengan airport tersibuk ada di Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.

"Bandara sebagai wajah bangsa merupakan tempat nan didatangi untuk pertama dan terakhir oleh wisatawan, dimana terdapat 150 juta penumpang per tahun melalui airport nan kami kelola. Untuk itu transformasi ini sangat diperlukan untuk memberikan pelayanan nan lebih baik dan optimal ke depannya kepada masyarakat Indonesia," ujar Direktur Utama InJourney, Maya Watono.

Maya menjelaskan bahwa program transformasi nan dicanangkan oleh InJourney dilakukan secara esensial nan meliputi aspek premises, process, dan people.

Sebagai pilot project, transformasi ini dimulai dari 2 (dua) airport besar nan dikelola oleh InJourney Airports ialah Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, nan juga merupakan airport tersibuk di periode nataru.

Diperkirakan di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang terjadi kenaikan jumlah penumpang mencapai 3,05 juta alias naik sekitar 7% dari sebelumnya 2,85 juta penumpang, dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dengan 1,39 juta penumpang alias naik sekitar 7% dari sebelumnya 1,27 juta penumpang.

Pada aspek premises dilakukan dengan peningkatan kualitas prasarana airport nan berfokus pada customer experience seperti beautifikasi terminal, penerapan CT & ATRS XRAY untuk peningkatan kecepatan pelayanan, optimasi suhu udara.

Pada aspek process dilakukan dengan peningkatan operasional airport berbasis ekosistem dengan data driven decision making. Pada aspek people dilakukan dengan value, attitude, mindset serta kompetensi berbasis customer centric berstandar global.

Salah satu program dari transformasi adalah beautifikasi alias peningkatan estetika terminal penumpang baik di area interior maupun eksterior, termasuk penataan ulang area taman dan area hijau nan mengusung konsep nuansa kebudayaan Indonesia dipadukan dengan teknologi.

Guna melengkapi beautifikasi, area check in Terminal 3 didukung penerapan teknologi melalui akomodasi self baggage drop nan memungkinkan penumpang pesawat secara berdikari dan sigap bisa memproses koper, tas alias peralatan bawaan tercatat guna dimasukkan ke dalam bagasi pesawat.

Di baggage claim area kehadiran internasional juga ada satu nan menjadi pusat perhatian penumpang pesawat, ialah LED berukuran besar nan menampilkan video alam dan budaya Indonesia.

Sementara di area luar Terminal 3, dilakukan penataan ulang taman dan area hijau.

"Diharapkan dengan adanya transformasi ini kami dapat mengoptimalkan pelayanan masyarakat pada peak season. Tentunya, inisiatif ini dapat terlaksana dengan baik berkah sinergi dan support dari beragam pihak diantaranya Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, serta seluruh pihak pendukung," tambah Maya.

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi juga menjelaskan kesiapannya dalam menghadapi kenaikan pergerakan penumpang dan pesawat pada Nataru tahun ini.

Di antaranya dengan pendirian posko di 37 airport di bawah InJourney Airport, dengan pengaturan operating hour aktivasi operasional dilakukan selama 19 hari mulai 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025. Seluruh airport juga bakal standby selama 24 jam selama periode posko

InJourney Airports mengerahkan nyaris 16 ribu personel, tepatnya 15.939 personel untuk memastikan kelancaran aktivitas perjalanan penumpang selama periode nataru.

Selain petugas operasional nan memang bekerja eksisting, InJourney Airport juga menempatkan pada beberapa touch point, antara lain 10.936 petugas operasional, customer service sebanyak 336 personel, facility care 3.877 personel, dan trolley man 724 personel, maintenance 879 personel.

Menteri BUMN, Erick Thohir, juga mengapresiasi kerjasama antara Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam memastikan kelancaran operasional transportasi selama Nataru.

"Alhamdulillah selama dua bulan bekerja sama dengan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, hasilnya maksimal. Terima kasih Pak Menhub atas dukungannya," kata Erick.

(vws/vws)