Harga Avtur Pertamina Sesuai Aturan Pemerintah dan Paling Kompetitif

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Pertamina | CNN Indonesia

Minggu, 08 Sep 2024 19:25 WIB

Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), Pertamina Patra Niaga memastikan nilai avtur kompetitif dan mengikuti patokan nan bertindak di Indonesia. Pertamina memastikan nilai avtur kompetitif dan mengikuti arutan pemerintah. (Foto: Arsip Pertamina)

Jakarta, CNN Indonesia --

Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), Pertamina Patra Niaga memastikan nilai avtur kompetitif dan mengikuti patokan nan bertindak di Indonesia.

"Harga publikasi Avtur di Indonesia bisa dikatakan cukup kompetitif. Nilai kompetitif nilai publikasi avtur milik Pertamina juga setara dan lebih rendah jika dibandingkan dengan nilai publikasi per liter di negara nan mempunyai kemiripan lanskap geografis," ujar Corporate Secretary Heppy Wulansari, Minggu (8/9).

Harga avtur nan dijual Pertamina Patra Niaga pada rentang 1-30 September sebesar Rp 13.211/liter. Angka ini, kata dia, jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan nilai avtur di Singapura nan mencapai Rp 23.212/liter pada periode nan sama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Heppy mengatakan, nilai avtur Pertamina sudah merujuk Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 17 K/10/MEM/2019 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Avtur nan Disalurkan Melalui Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU).

Penetapan nilai avtur juga berasas Mean of Plats Singapore (MOPS) nan menjadi patokan nilai pasar terdekat. Harga avtur juga mempertimbangkan demand volume dari masing-masing airport sesuai gelombang pergerakan pesawat.

Heppy juga mengatakan, rantai pasok avtur di Indonesia lebih kompleks dibandingkan negara lain. Pertamina bertanggung jawab menyediakan avtur di 72 DPPU nan tersebar di seluruh Indonesia.

Pertamina Patra Niaga nan tidak hanya berfokus melayani Avtur pada airport besar, tetapi juga termasuk airport mini nan secara komersial belum tentu menguntungkan.

"Rantai pasok (supply chain) Indonesia lebih kompleks dibandingkan negara lain, termasuk untuk menjaga ketahanan pasokan di 72 DPPU. Kami terus memastikan kebutuhan avtur terpenuhi di seluruh Indonesia, apalagi airport perintis sekalipun" tutup Heppy.

(inh)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com