Jakarta, CNN Indonesia --
India sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan pajak impor minyak nabati namalain minyak sayur untuk melindungi petani lokal nan terpukul lantaran nilai minyak lokal nan murah.
Langkah India ini berkesempatan meredam permintaan impor minyak sawit, minyak kedelai dan minyak kembang matahari.
Wacana tersebut diungkap dua sumber pemerintahan kepada Reuters, Rabu (28/8). Kebijakan itu bakal diumumkan dalam beberapa minggu ke depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sedang menjajaki semua opsi untuk membantu petani. Menaikkan pajak impor adalah salah satu opsi," kata seorang sumber.
Sumber lainnya menyebut usulan kenaikan pajak itu datang dari Kementerian Pertanian. Sedangkan, keputusan akhir ada di Departemen Pendapatan nan berada di bawah Kementerian Keuangan.
Pihak pemerintah belum memberikan keterangan resmi maupun menanggapi permintaan konfirmasi mengenai pajak impor ini.
India merupakan importir minyak nabati terbesar dunia. Lebih dari 70 persen kebutuhan minyak goreng dipenuhi melalui impor.
Mereka membeli minyak goreng sawit utamanya dari Indonesia, Malaysia dan Thailand. Untuk minyak kedelai dan biji kembang matahari, impornya berasal dari Argentina, Brasil, Rusia, dan Ukraina.
Pada Juli lalu, impor minyak nabati India melonjak 22,2 persen menjadi 1,9 juta metrik ton, rekor tertinggi kedua nan pernah tercatat.
Para petani lokal mengatakan tarif impor nan lebih tinggi bakal membantu menahan penurunan tajam nilai minyak sayur buatan dalam negeri.
Harga kedelai dalam negeri sekitar 4.200 rupee alias sekitar US$50 per 100 kg. Ini lebih rendah dari nilai nan ditetapkan negara sebesar 4.892 rupee.
Para petani di Maharashtra, negara bagian penghasil kedelai nomor 2 di India, tidak senang dengan penurunan nilai tersebut.
"Dengan nilai saat ini, kami apalagi tidak dapat menutupi biaya produksi kami, apalagi memperoleh laba," kata Maces Gaikwad, seorang petani nan menanam kedelai di lahan seluas 4 hektare.
Apalagi, enam minggu mendatang mulai tiba musim panen kedelai. Momentum ini dikhawatirkan membikin nilai kedelai makin amblas.
Pada 2022, India menghapus pajak impor dasar atas minyak nabati mentah untuk menurunkan harga. Namun, New Delhi tetap mengenakan pajak sebesar 5,5 persen, nan dikenal sebagai Pajak Infrastruktur dan Pembangunan Pertanian.
[Gambas:Video CNN]
(pta/pta)