Bahlil Ingin Perbaiki Tata Kelola Kegiatan Usaha Pertambangan

Sedang Trending 9 jam yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia ingin memperbaiki tata kelola aktivitas upaya pertambangan melalui perubahan izin dalam kementeriannya.

Ia mulanya menjelaskan postur terhadap pertumbuhan ekonomi adalah konsumsi masyarakat ditambah investasi, nilai ekspor-impor, dan pengeluaran pemerintah.

Dengan ruang konsumsi masyarakat sebesar 53 persen, menurut Bahlil, nan bisa ditingkatkan adalah sektor investasi. Apalagi, sekarang incremental capital output ratio (ICOR) Indonesia tetap tinggi, di mana pada 2023 lampau mencapai level 6,33.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau bicara investasi, itu bicara tentang bagian apa nan bakal dilakukan investasi itu. Sekarang nan lagi tren itu hilirisasi. Maka saya pikir nan kudu dilakukan sekarang adalah perbaikan tata kelola percepatan sehingga melahirkan efisiensi," ujar Bahlil dalam aktivitas CNN Indonesia Business Summit di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Jumat (20/12).

Bahlil mengklaim, kementeriannya telah melakukan pembenahan secara revolusioner. Contohnya, kata dia, lama penyelesaian perizinan di sektor panas bumi namalain geothermal telah dipangkas dari dua tahun menjadi tak lebih dari satu tahun.

Sementara di sektor pertambangan, Bahlil menyebut pihaknya telah melakukan penataan regulasi, seperti salah satunya percepatan perizinan.

"Yang dulunya RKAB (rencana kerja dan anggaran biaya) apa segala macam susah, sekarang lebih jelas. Kita tidak bikin satu tahun, tapi kita bikin lebih dari satu tahun," ujar dia.

Sejalan dengan titah Presiden Prabowo Subianto, Bahlil memang tengah mempercepat upaya penyederhanaan izin dalam sektor daya dan sumber daya mineral. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi, menarik investasi, dan memastikan pelayanan publik nan lebih baik.

Dia menegaskan, bahwa penyederhanaan izin di sektor daya menjadi prioritas dalam rangka mempercepat investasi, terutama dalam 100 hari pertama masa kepemimpinannya.

Salah satu tantangan terbesar nan dihadapi adalah tumpang tindih perizinan, nan selama ini menghalang kelancaran investasi.

"Bayangkan kita mau eksplorasi saja, izinnya sekarang tetap ada 100 lebih, 129 jika tidak salah. Sebenarnya izin ini sudah bagus, tapi kita service level agreement-nya nan kurang, kecepatannya. Nah, ini saya lagi cari akalnya," ungkap Bahlil saat ditemui di Kementerian ESDM beberapa waktu lalu.

(del/asr)

[Gambas:Video CNN]

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com