Liputan6.com, Jakarta - Berkat kemajuannya dalam pengadopsian kepintaran buatan (artificial intelligence/AI), Apple mendekati valuasi pasar saham berhistoris senilai USD 4 triliun alias sekitar Rp 62 ribu triliun.
Apple tercatat telah mengungguli Nvidia dan Microsoft berkah lonjakan sekitar 16% dalam saham sejak awal November 2024, bertambah sekitar USD 500 miliar pada kapitalisasi pasarnya.
"Kenaikan terbaru dalam saham Apple mencerminkan antusiasme penanammodal terhadap AI dan angan bahwa perihal itu bakal menghasilkan siklus super peningkatan iPhone," kata seorang analis di Maxim Group, Tom Forte, dikutip dari Reuters, Jumat (27/12/2024).
Dengan valuasi sekitar USD 3,85 triliun pada penutupan terakhir, Apple mengerdilkan nilai campuran pasar saham utama Jerman dan Swiss.
Perusahaan Silicon Valley, nan didorong oleh apa nan disebut siklus super iPhone, adalah perusahaan AS pertama nan mencapai tonggak sejarah triliun dolar sebelumnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, Apple menuai kritik lantaran lambat memetakan strategi kepintaran buatannya. Sementara Microsoft, Alphabet, Amazon, dan Meta Platforms telah maju untuk mendominasi teknologi nan sedang berkembang.
Saham Nvidia, penerima faedah AI terbesar, telah melonjak lebih dari 800% selama dua tahun terakhir, dibandingkan dengan kenaikan nyaris dua kali lipat saham Apple selama periode nan sama.
Pendapatan Apple bakal Pulih pada 2025?
Apple pada awal Desember mulai mengintegrasikan ChatGPT milik OpenAI ke dalam perangkatnya setelah mengungkap rencana pada bulan Juni untuk mengintegrasikan teknologi AI generatif di seluruh rangkaian aplikasinya.
Apple berambisi pendapatan keseluruhan meningkat "angka tunggal rendah hingga menengah" selama kuartal pertama fiskalnya--perkiraan pertumbuhan nan moderat untuk musim shopping liburan--yang memicu pertanyaan tentang momentum untuk seri iPhone 16.
Namun, info London Stock Exchange Group (LSEG) menunjukkan analis memperkirakan pendapatan dari iPhone bakal pulih pada 2025.
"Meskipun permintaan iPhone dalam jangka pendek tetap rendah... perihal itu merupakan kegunaan dari fitur-fitur Apple Intelligence nan terbatas dan kesiapan geografis. Seiring dengan meluasnya keduanya, perihal itu bakal membantu mendorong peningkatan permintaan iPhone," kata analis Morgan Stanley Erik Woodring, menegaskan kembali Apple sebagai 'pilihan utama' pialang tersebut menjelang tahun 2025.
Apple Kembangkan Bel Pintu Pintar, Bisa Buka Kunci dengan Face ID?
Sebelumnya, Apple disebut tengah mengembangkan sistem kunci dan bel pintu pandai nan bakal menggunakan Face ID untuk membuka pintu.
Menurut laporan Mark Gurman dalam buletin Power On, dikutip dari Engadget, Rabu (25/12/2024), bel pintu pemindai wajah tersebut bakal terhubung ke baut pengaman pintar, nan dapat mencakup kunci pihak ketiga nan kompatibel dengan HomeKit.
"Atau, Apple mungkin bekerja sama dengan produsen kunci tertentu untuk menawarkan sistem nan lengkap," tulis Gurman.
Namun, mungkin tetap perlu waktu sebelum para Apple Fanboy memandang sistem kunci dan bel pintu pintar tersebut beredar di pasaran.
Gurman melaporkan bahwa sistem tersebut tetap dalam tahap awal pengembangan dan tidak bakal siap hingga setidaknya akhir tahun 2025.
Bel pintu tersebut bakal membantu Apple bersaing dengan perusahaan seperti Amazon's Ring dan Google Nest, dan itu hanyalah salah satu dari beberapa produk rumah pandai nan tengah dikembangkan Apple.
Perusahaan juga dilaporkan tengah merancang kamera keamanan rumah, nan bakal bekerja dengan hub rumah pintar--dikabarkan bakal memulai debutnya pada tahun depan.