Liputan6.com, Jakarta - iPhone 18 Pro, smartphone baru Apple nan diprediksi debut pada September 2026, kabarnya bakal menjadi ponsel pertama Apple dengan teknologi aperture variabel layaknya kamera DSLR.
Fitur iPhone 18 Pro ini diungkap oleh leaker ternama Ming-Chi Kuo. Sebelumnya, Kuo sempat memprediksi teknologi ini bakal debut di iPhone 17 Pro series. Tetapi, sekarang dia memperkuat pernyataannya berasas info terbaru.
Mengutip GSM Arena, Sabtu (28/12/2024), bocoran info nan diungkap oleh Kuo ini diperkuat oleh info dari BE Semiconductor, pemasok perakitan bilah aperture kamera Apple.
Dengan kehadiran fitur ala kamera DSLR ini, iPhone 18 Pro bakal mengejar ketertinggalan Apple dari produsen HP Android nan telah mengangkat teknologi ini sejak beberapa tahun lalu.
Apple Mengikuti Tren Teknologi Kamera
Meskipun terlambat mengangkat fitur bukaan beragam ini, perusahaan berbasis di Cupertino ini bakal menghadirkan teknologi tersebut dengan pendekatan berbeda.
Selama ini, Apple memang dikenal bisa mengemas fitur serupa dengan penemuan lebih menarik dibandingkan para pesaingnya di ekosistem Android. Contohnya adalah tombol kamera bentuk di iPhone 16.
Lalu, kenapa fitur aperture variabel ini sangat krusial untuk sebuah smartphone? Dengan ini, pengguna dapat mengubah bukaan lensa untuk menyesuaikan pencahayaan dan kedalaman bagian saat mengambil gambar.
Teknologi ini memberikan elastisitas lebih besar, terutama saat mengambil foto dalam kondisi pencahayaan berlebih alias mau menciptakan pengaruh bokeh artistik.
Jika memang berita ini benar, maka ini bakal menjadi langkah positif bagi Apple untuk meningkatkan keahlian kamera dan pengalaman fotografi pengguna dengan kamera setara dengan kamera profesional.
iPhone 16 Masih Ilegal di Indonesia!
Di sisi lain, iPhone 16 series tetap terlarangan di Indonesia lantaran Apple dianggap belum memenuhi persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), dan janji investasi senilai Rp 1,7 triliun.
Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah Indonesia mau memastikan produk-produk teknologi juga membawa akibat ekonomi lokal.
Menanggapi larangan penjualan iPhone 16 di Tanah Air, Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia terbuka terhadap kesempatan investasi.
"Kita semua itu sangat terbuka kepada apa saja. Apalagi jika itu (iPhone) diproduksi di dalam negeri, lantaran kita mau menciptakan lapangan kerja," ucap Luhut di Istana Kepresidenan Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Rabu (6/11/2024).
Apple Kucurkan Dana Investasi Sebesar Rp 157 Miliar
Luhut Pandjaitan juga menyampaikan, konsentrasi utama Indonesia bukan hanya teknologi, tetapi juga pembuatan pekerjaan lokal melalui industri intensif tenaga kerja, seperti sektor garmen dan konstruksi.
"Jadi seperti garmen nan ada sekarang, bangunan di Kertajati dan juga nan di dekat Solo sana," jelas Luhut.
Sebelumnya, beredar kabar raksasa teknologi itu berniat untuk mengucurkan biaya investasi sebesar Rp 157 milir untuk membangun pabrik iPhone di Bandung.
Rencananya, pabrik ini bakal berfokus pada produksi beragam aksesori dan komponen untuk perangkat Apple dengan berkolaborasi berbareng beberapa pemasok lokal, sebagaimana dilaporkan Bloomberg.
Langkah strategis ini diharapkan bisa memenuhi standar TKDN ditetapkan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), dan akhirnya iPhone 16 series resmi dijual di Indonesia.
Pabrik iPhone di Bandung
Seorang sumber nan tidak mau disebutkan namanya mengatakan, Apple telah mengusulkan proposan investasi ini ke pihak Kemenperin dan sedang menunggu persetujuan.
Jika berhasil, investasi Apple ini tidak hanya membuka kesempatan bagi raksasa teknologi tersebut untuk kembali memasarkan produknya di Indonesia.
Selain itu, dibukanya pabrik Apple di Bandung bisa berakibat positif dalam meningkatkan lapangan pekerjaan di Bandung dan sekitarnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kemenperin, Eko S.A. Cahyanto, mengatakan manajemen Apple meminta waktu untuk berjumpa langsung dengan Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasminta.
"Iya betul, kita sudah menerima surat dari Apple dan Pak Menperin telah mendapatkannya. Mereka mau berjumpa dan menjelaskan langsung kepada Pak Menteri," ucap Eko, sebagaimana dikutip dari Bisnis Liputan6.com, Selasa (5/11/2024).