Liputan6.com, Jakarta - Peluncuran Android 15 nan ditunda mungkin mengecewakan banyak pengguna nan mau mencicipi fitur baru saat membeli Pixel 9 series.
Informasi ini menuai perhatian para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Selasa (27/8/2024) kemarin.
Berita lain nan juga terkenal datang dari identitas orang nan sudah meninggal rentan dicuri oleh pihak tak bertanggung jawab.
Lebih lengkapnya, simak tiga buletin terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.
1. Google Tunda Peluncuran Android 15 hingga Oktober 2024, Ada Apa?
Google baru saja merilis jejeran terbaru dari seri Pixel, ialah Pixel 9, Pixel 9 Pro, dan Pixel 9 Pro XL di pasaran.
Namun, ada satu perihal nan mungkin mengejutkan para penggemar: ketiga ponsel ini tidak dilengkapi dengan Android 15.
Meski tampil sebagai ponsel terbaru, Google tetap menggunakan Android 14, OS pertama kali diluncurkan berbarengan dengan Pixel 8 pada 3 tahun lalu.
Kabar ini mungkin mengecewakan bagi mereka nan menantikan untuk bisa langsung mencicipi giru baru di Android 15 saat membeli Pixel 9 series.
Sebelumnya, sempat beredar rumor Google bakal meluncurkan pembaruan Android 15 pada bulan depan. Namun, recana tersebut kudu ditunda lantaran OS baru ini tetap belum sepenuhnya stabil.
Lalu, kapan Android 15 dirilis ke perangkat Pixel? Mengutip Android Authority, Selasa (27/8/2024), perusahaan berencana untuk mengulirkan pembaruan Android 15 pada Oktober 2024.
Baca selengkapnya di sini
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
2. Data Medsos Orang nan Sudah Meninggal Dunia Rentan Dicuri, Berbahaya?
Berdasarkan Laporan Tinjauan Global Digital 2024, 95 persen pengguna internet sekarang menggunakan media sosial setiap bulan. Masih info nan sama, 282 juta identitas baru berasosiasi antara Juli 2023 dan Juli 2024.
Seiiring dengan kian banyaknya orang nan berinteraksi online dan jejak digital mereka meluas, kekhawatiran atas privasi, peninggalan dan penggunaan identitas digital nan etis sekarang jadi makin penting.
Studi terbaru Kaspersky, 61 persen konsumen meyakini identitas orang nan sudah meninggal rentan dicuri datanya. Hal ini lantaran orang kerapkali tidak memantau apa nan terjadi pada info nan diunggah secara daring milik almarhum.
Hasil tinjauan ini mengungkap, lebih dari separuh responden (58 persen) setuju bahwa keberadaan online mendiang dapat diciptakan kembali menggunakan AI.
35 persennya meyakini dan bisa menerima pembuatan kembali identitas digital seseorang nan sudah meninggal melalui foto, video, alias kenang-kenangan lainnya. Sementara, sebagian besar (38 persen) tidak setuju.
Masih dari hasil studi, 67 persen yakin, dengan memandang gambar alias cerita tentang orang nan sudah meninggal bumi bisa membikin orang terdekat jadi tidak nyaman.
Baca selengkapnya di sini
3. Menkominfo Ancam Blokir, Bigo Live Perketat Aturan untuk Bersihkan Konten Judi Online dan Pornografi
Bigo Live akhirnya buka bunyi tentang ancaman pemblokiran dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Indonesia.
Dalam upayanya untuk tetap beraksi di Tanah Air, perusahaan telah mengambil langkah tegas dengan memperketat moderasi konten.
Tak hanya itu, perusahaan juga telah menghapus ribuan akun nan melanggar pedoman komunitas, terutama mengenai dengan konten gambling online dan pornografi.
"Kami telah memperkenalkan serangkaian pembaruan signifikan pada sistem moderasi, menghapus 40.000 konten tidak senonoh dan 50.00 akun sejak awal 2024," ucap ahli bicara Bigo Live dalam keterangan resminya, Selasa (27/8/2024).
Perusahaan mengatakan, ini merupakan bagian dari komitmen Bigo Live untuk menyediakan lingkungan digital kondusif dan bersih.
"Kami tidak pernah menolerensai konten sensitif alias menyinggung di platform kami," katanya.
Update Bigo Live ini adalah bagian dari upaya proaktif kami untuk memastikan semua konten di Bigo Live kondusif dan bermanfaat, terutama bagi masyarakat Indonesia.
Baca selengkapnya di sini
Infografis Google dan FB (Liputan6.com/Abdillah)
* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.