Liputan6.com, Jakarta - TikTok lagi-lagi jadi sorotan dengan gebrakan barunya nan membatasi penggunaan filter kecantikan dan pengaruh pengubah penampilan untuk pengguna di bawah 18 tahun.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya mereka merespons kekhawatiran tentang akibat "realitas terfilter" di media sosial, terutama untuk kesehatan mental remaja.
Walau detailnya belum jelas, pembatasan ini dianggap sebagai langkah awal untuk mengurangi akibat negatif filter terhadap gambaran diri pengguna muda.
Selain itu, mengutip Phone Arena, Minggu (1/12/2024), platform ini mewajibkan pengungkapan lebih transparan tentang gimana filter bekerja dan mengubah penampilan seseorang.
Selain membatasi filter untuk pengguna, TikTok juga memperbarui pedoman bagi pembuat di Effect House, tempat di mana filter diciptakan. TikTok menyebut bakal konsentrasi pada akibat filter TikTok terhadap pengguna, meski belum jelas seberapa signifikan pembaruan ini.
Hapus 6 Juta Akun lantaran Pelanggar Aturan Usia
TikTok juga meningkatkan upaya mendeteksi dan memblokir akun milik anak di bawah 13 tahun. Dengan teknologi machine learning, platform ini berencana menandai akun nan dicurigai dikelola oleh pengguna di bawah umur, sebelum moderator melakukan tinjauan manual.
Saat ini, TikTok menyatakan telah menghapus sekitar enam juta akun TikTok setiap bulan lantaran pelanggaran usia.
Langkah ini pertama-tama bakal diterapkan di Inggris, sebelum diperluas ke seluruh bumi dalam beberapa bulan ke depan.
TikTok saat ini menghadapi gugatan di 14 negara bagian Amerika Serikat atas kekhawatiran dampaknya pada kesehatan mental remaja.
Meski langkah ini patut diapresiasi, krusial bagi TikTok untuk membuktikan bahwa ini lebih dari sekadar langkah PR agar bisa betul-betul memberikan perlindungan nan lebih baik bagi generasi muda.
TikTok Dilarang di Kanada, Ada Apa?
Di sisi lain, TikTok, aplikasi berbagi video terpopuler di bumi saat ini diminta untuk setop beraksi di Kanada. Apa nan terjadi?
Mengutip Engadget, Kamis (7/11/2024), alasan TikTok diminta setop beraksi lantaran pemerintah Kanada menganggap aplikasi dan induk perusahaannya, ByteDance, berisiko terhadap keamanan nasional.
Menteri Inovasi, Sains, dan Industri Kanada, François-Philippe, mengungkap, "keputusan ini didasarkan pada bukti dikumpulkan selama proses peninjauan serta rekomendasi dari organisasi keamanan dan intelijen Kanada."
Pernyataan ini muncul ditengah kekhawatiran semakkin meluas mengenai potensi pengumpulan data pengguna oleh TikTok, dan dianggap dapat diakses oleh pemerintah China.
Sebelum ini, Kanada telah melarang pegawai pemerintahan mereka men-download TikTok di perangkat pribadi mereka, kebijakan serupa juga diambil oleh Amerika Serikat.
Hingga kini, TikTok, melalui ahli bicaranya, menyatakan bakal menantang kebijakan tersebut. "Menutup kantor TikTok di Kanada dan kehilangan ratusan pekerjaan bukanlah solusi adil," ucap ahli bicara perusahaan.
Dia juga menambahkan, "kami bakal menentang perintah ini di pengadilan." Langkah Kanada ini menjadi babak baru dalam kontroversi dunia mengenaik TikTok.
Tak hanya itu, keputusan ini juga dapat mempengaruhi banyak konten kreator yang mengandalkan platform tersebut sebagai sarana ekspresi dan sumber penghasilan.
Pengguna TikTok Bisa Berbagi Lagu dari Spotify dan Apple Music Lewat Fitur Ini
Sebelumnya, TikTok menghadirkan lagi fitur baru nan semakin mempermudah promosi musik di platform mereka.
Fitur nan diberi nama Share to TikTok ini memungkinkan pengguna untuk langsung membagikan lagu dari aplikasi streaming musik ke dalam video TikTok mereka.
Ini menjadi langkah komitmen TikTok dalam mendukung penemuan musik dan promosi artis melalui kerjasama dengan jasa streaming musik, seperti Spotify dan Apple Music.
Mengutip TechCrunch, Sabtu (9/11/2024), Ole Obermann selaku Kepala Pengembangan Bisnis Musik Global TikTok, mengungkapkan bahwa sejak peluncuran fitur Add To Music App, sudah ada ratusan juta lagu nan disimpan dan miliaran kali diputar di jasa streaming musik mitra mereka.
Langkah ini juga dapat membantu meredakan ketegangan dengan platform streaming yang sebelumnya memandang TikTok sebagai pesaing.
Dengan fitur baru ini, TikTok sekarang lebih konsentrasi untuk membantu mengalirkan lampau lintas musik ke dan dari aplikasi mereka, alih-alih hanya mencoba menarik pengguna mereka.