CNN Indonesia
Senin, 29 Apr 2024 07:56 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) membebaskan bea masuk perangkat pembelajaran siswa tunanetra untuk SLB-A Pembina Tingkat Nasional Jakarta.
Wanita nan berkawan disapa Ani itu memerintahkan langsung para bawahannya untuk menyelesaikan kasus viral belakangan ini. Ia apalagi langsung turun tangan mendatangi Kantor DJBC Soetta.
"Saya telah meminta kepada Bea Cukai untuk segera menyelesaikan masalah ini, termasuk kebutuhan di dalam kelengkapan pengarsipan dan juga perlakuan bea masuk nan bisa dikecualikan untuk peralatan hibah, apalagi untuk keperluan sekolah luar biasa," kata Ani dalam IG pribadinya @smindrawati, Minggu (28/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bea Cukai Soekarno Hatta bakal menyelesaikan pada Senin (29/4) kelak dengan pihak sekolah luar biasa dan diharapkan ini bakal selesai," tegasnya.
Sebelumnya, perangkat berjulukan taptilo nan dihibahkan untuk SLB di Jakarta itu tertahan di Bea Cukai Soekarno-Hatta. Barang tersebut dikirim dari Korea Selatan.
Barang berjulukan taptilo itu tiba di Indonesia sejak 18 Desember 2022. Pihak SLB diminta melengkapi sejumlah dokumen, apalagi ditagih ratusan juta untuk menebus peralatan tersebut.
[Gambas:Instagram]
Pihak DJBC Soetta menegaskan langsung berkoordinasi dengan SLB-A Pembina Tingkat Nasional Jakarta usai masalah ini menjadi sorotan. Ia menyebut langkah tersebut diambil dalam rangka mengurus akomodasi bebas bea masuk dan pajak.
Mereka berkilah tengah meminta sejumlah info lantaran peralatan impor itu atas hibah. Bea Cukai Soetta menyebut proses manajemen tersebut juga berkoordinasi dengan dinas mengenai di Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
[Gambas:Video CNN]
(skt/sfr)